DIGOLONGKAN MENJADI:
- PROSES EKSOGENIK
- PROSES ENDOGENIK
PROSES EKSOGENIK: PROSES EKSOGENIK ADALAH PROSES YANG DISEBABKAN OLEH TENAGA YANG BERASAL DARI LUAR TUBUH BUMI.
PROSES INI TERDIRI DARI:
- PELAPUKAN BATUAN
- EROSI DAN SEDIMENTASI
- GERAKAN MASSA
- PELAPUKAN BATUAN
PELAPUKAN BATUAN
YAITU PROSES PERUBAHAN BATUAN MENJADI TANAH (SOIL) BAIK OLEH PROSES FISIK ATAU MEKANIK (DESINTEGRATION) MAUPUN OLEH PROSES KIMIA (DECOMPOSITON).
PROSES KIMIA/DEKOMPOSITION
DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA MINERAL2 BARU (SAWKINS dkk, 1978:346)
TANAH (MEMPUNYAI ARTI BER-BEDA2:
MENURUT TEKNIK SIPIL:
MENCAKUP SEMUA BAHAN DARI TANAH LEMPUNG SAMPAI KE BERANGKAL (BATU2 YANG BESAR)
DALAM GEOLOGI PENGERTIAN TSB DSB REGOLITH YAITU SELUBUNG ATAU LAPISAN TERLUAR PERMUKAAN BUMI YANG TERDIRI DARI PARTIKEL2 BATUAN YANG LEPAS, BUTIR2 MINERAL, YANG UMUMNYA TERLETAK DI ATAS BATUAN INDUK/BATUAN TETAP (FLINT & SKINER, 1974:486).
MENURUT GEOLOGI:
BAGIAN DARI REGOLITH YG DAPAT MEMBANTU TANAMAN BERAKAR UNTUK TUMBUH
ISTILAH TANAH DLM GEOLOGI = ILMU TANAH = PERTANIAN
PROSES PELAPUKAN BATUAN DIBAGI MENJADI 2 MACAM:
- PELAPUKAN FISIK/ MEKANIK/ DISINTEGRASI
- PELAPUKAN KIMIA/ DEKOMPOSISI
PELAPUKAN MEKANIK/ DESINTEGRASI/FISIK ADALAH PROSES HANCURNYA BATUAN SECARA MEKANIK ATAU FISIK.PROSES INI DISEBABKAN OLH PEMUAIAN DAN PENYUSUTAN BATUAN KARENA PERUBAHAN SUHU YG BESAR.
PELAPUKAN MEKANIK YG DISEBABKAN OLEH KEGIATAN ORGANISME SPT:
MERAMBATNYA AKAR TANAMAN, INJAKAN BINATANG, KEGIATAN MANUSIA DPT DISEBUT SBG PELAPUKAN BIOMEKANIK ATAU BIOFISIK
PELAPUKAN KIMIA/DEKOMPOSISI
PELAPUKAN KIMIA ADALAH PROSES HANCURNYA BATUAN KARENA PERUBAHAN MINERALNYA
PELAKU POKOKNYA ADL AIR HUJAN YG MELARUTKAN GAS CO2 DARI ATMOSFER, SHG SETIBANYA DI PERMUKAAN BUMI MENJADI ASAM KARBONAT
PELAPUKAN KIMIA DIBAGI 4:
- HIDRASI, ADaLah PROSES TERBENTUKNYA/TERSERAPNYA MOLEKUL2 AIR OLH SUATU MINERAL SHG TERBENTUK MINERAL2BARU YG MENGANDUNG AIR KRISTAL.
CONTOH:
Ca SO4 + 2H2O CaSO4 2H2O
Anhidrit Gipsum
2 Fe2O3 + 3H2O 2 Fe2O3 3H2O
Hematit Limonit
- HIDROLISIS ADaLah PROSES PEMBENTUKAN ION HIDROKSIL YG KEMUDIAN BERPERANAN DALAM REAKSI KIMIA. PADA UMUMNYA HAL ITU TERJADI PADA PELAPUKAN FELDSPAR DAN MIKA.
CONTOH:
K Al Si3O8 + 2 H2O H Al Si3O8 + K OH
Ortoklas Asam silisik alumina
ASAM SILISIK ALUMINA BERSIFAT TDK STABIL DAN DPT BERUBAH MENJADI SILIKA KOLOIDAL DAN SENYAWA KOMPLEKS KOLOIDAL YG PADA KONDISI TERTENTU DAPAT BERUBAH MENJADI MINERAL LEMPUNG
- PENCUCIAN/LEACHING ADALAH PROSES BERUBAH DAN BERPINDAHNYA KOMPONEN2KIMIA SUATU BATUAN ATAU MINERAL OLEH LARUTAN. YG MUDAH MENGALAMI PROSES INI ADALAH BATUGAMPING, DOLOMIT DAN MARMER
CONTOH:
Ca CO3 + H2O + CO2 Ca (HCO3)2
kalsit asam karbonat Kalsium hidrokarbonat
(padat) (air hujan) (larutan)
- OKSIDASI ADALAH PROSES PENAMBAHAN VALENSI POSITIF ATAU PENGURANGAN VALENSI NEGATIF. JADI ADA PERPINDAHAN SATU ELEKTRON ATAU LEBIH DARI SUATU ION ATAU ATOM. OKSIDASI DAPAT PULA DIARTIKAN SEBAGAI REAKSI SUATU ZAT DENGAN OKSIGEN. DALAM HAL INI SEBAGAI ZAT ADALAH MINERAL DALAM BATUAN.
CONTOH OKSIDASI:
4 FeS2 + 11 O2 + nH2O 2 Fe2O3 nH2O + 8 SO2
Pirit Limonit
SELANJUTNYA DPT TERBENTUK ASAM SULFAT MENURUT REAKSI:
2 SO2 +O2 2 SO3
2 SO3 +2 H2O2 H2SO4 asam sulfat
Asam sulfat yg terjadi, dapat bereaksi dgn limonit
Fe2O3 nH2O + 3 H2 SO4Fe2(SO4)3 + (n+ 3) SO2
CONTOH LAIN HASIL OKSIDASI KAYA BESI ADALAH:
HEMATIT (Fe2O3) YG BERWARNA MERAH
- PELAPUKAN KIMIA KARENA KEGIATAN ORGANISME DISEBUT JUGA PELAPUKAN BIOKIMIA DISEBABKAN OLEH ASAM HUMUS YANG TERJADI DARI BAHAN ORGANIK HUMUS YANG HANCUR KARENA BAKTERI DAN TERLARUTKAN OLEH AIR.
PELAPUKAN KIMIA KERAPKALI TERJADI JALIN-MENJALIN DENGAN PELAPUKAN FISIK SEPERTI PADA PROSES EKSFOLIASI DAN PELAPUKAN MEMBOLA.
EKSFOLIASI ADL PENGELUPASAN BATUAN MENJADI BENTUK LEMPENG LENGKUNG, KRN BAGIAN LUAR BATUAN LAPUK OLEH HIDRASI ATAU HIDROLISIS KEMUDIAN RONTOK OLEH TENAGA MEKANIK.
PELAPUKAN MEMBOLA/SPHEROIDAL WHEATERING ADL PELAPUKAN YG DISEBABKAN KRN BATUAN MENGALAMI RETAK2 (BIASANYA KARENA KEKAR), KEMUDIAN RETAKAN ITU TERISI AIR.
AIR INI MENYEBABKAN HIDRASI ATAU HIDROLISIS PD BAGIAN2 BATUAN DI SEKITAR RETAKAN ITU.
AKIBATNYA TERJADILAH INTI2 BATUAN SEGAR BERBENTUK MEMBULAT DIKELILINGI OLEH TANAH HASIL PELAPUKANNYA
TABEL 1 Hasil pelapukan kimia dari mineral2 silikat pembentuk batuan yang umum (Leet dan Judson, 1969: 81)
Gambar Profil tanah hasil pelapukan batuan yang telah lanjut
TANAH TEBAL DAN TIPISNYA LAPISAN TANAH DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA
FAKTOR YAITU:
- JENIS BATUAN INDUK (KOMPOSISI MINERAL BATUAN INDUK)
- RELIEF TOPOGRAFI PERMUKAAN BUMI
- IKLIM
- ORGANISME
- WAKTU
DITINJAU DARI HUBUNGANNYA DENGAN BATUAN INDUK TANAH DIBAGI MENJADI DUA MACAM YAITU:
- TANAH SISA (RESIDUAL SOIL) ADALAH TANAH YG LETAKNYA MASIH BERADA DI ATAS BATUAN INDUKNYA. TANAH INI BELUM BERPINDAH TEMPAT KRN PENGANGKUTAN OLEH PROSES EROSI ATAU GERAKAN MASSA.
- TANAH TERANGKUT (TRANSPORTED SOIL) ADALAH TANAH YG SUDAH TERANGKUT DAN DIENDAPKAN DI TEMPAT LAIN BAIK OLEH AIR, ANGIN, ES, ATAUPUN GERAKAN MASSA.
TANAH TERANGKUT, PENGERTIANNYA SAMA DGN SEDIMEN KLASTIK. DENGAN DEMIKIAN KLASIFIKASINYA BERDASARKAN PELAKU PENGANGKUTANNYA DAN TEMPAT DIENDAPKANNYA, SAMA DGN KLASIFIKASI SEDIMEN KLASTIK.
KLASIFIKASINYA BERDASARKAN UKURAN BUTIR TANAH, JUGA SAMA DGN SEDIMEN KLASTIK.
- EROSI DAN SEDIMENTASI: EROSI ADALAH PROSES BERPINDAHNYA MATERI PENYUSUN PERMUKAAN BUMI (TANAH DAN BATUAN) KARENA TERANGKUT OLEH AIR, ANGIN ATAU ES YANG MENGALIR ATAU BERGERAK DI PERMUKAAN BUMI.
- AIR YANG MENGALIR DI PERMUKAAN BUMI DAPAT DIBAGI MENJADI DUA MACAM YAITU OVERLAND FLOW DAN STREAM FLOW.
- OVERLAND FLOW, MENGALIR SEBAGAI MASSA AIR YG LUAS DAN RELATIF TIPIS SEBAGAI LEMBARAN AIR ATAU MELALUI ALUR2 YG SALING BERHUBUNGAN.
PROSES EROSINYA DISEBUT EROSI LEMBARAN (SHEET EROSION).
- STREAM FLOW, ADALAH ALIRAN PERMUKAAN YANG MENJADI SATU ATAU BIASA DISEBUT SUNGAI
- AIR PERMUKAAN (RUN OFF = RUNNING WATER) MERUPAKAN SALAH SATU KOMPONEN SISTEM SIKLUS HIDROLOGI
AIR SUNGAI SANGAT PENTING BAGI KEHIDUPAN MANUSIA, KARENA AIR SUNGAI BERGUNA SEBAGAI:
- SUMBER UNTUK IRIGASI LAHAN PERTANIAN
- SUMBER TENAGA UNTUK INDUSTRI
- UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA
- SARANA PENGANGKUT
- OBYEK WISATA
- TEMPAT HIDUP IKAN DLL.
DITINJAU DARI SEGI GEOLOGI
ALIRAN AIR PERMUKAAN DAN AIR SUNGAI KHUSUSNYA, BERPERANAN PENTING SEBAGAI PEMINDAH AIR DARI DARATAN KE LAUT ATAU SAMUDERA.
AIR PERMUKAAN BERSAMA‑SAMA DGN GERAKAN MASSA MRPK PELAKU POKOK PENGELUPAS DARATAN.
SETIAP TAHUN, SEDIMEN DARI DARAT YG TERANGKUT KE LAUT ATAU SAMUDERA SECARA MEKANIK ADA SEJUMLAH 1 BILYUN TON,
SEDANGKAN YG TERANGKUT MELALUI LARUTAN HASIL LEACHING BERJUMLAH 400 JUTA TON (FLINT DAN SKINNER, 1974:126).
JUMLAH MASSA TANAH ATAU BATUAN YG TEREROSI DIPENGARUHI OLEH FAKTOR2 SEBAGAI BERIKUT:
- MACAM BATUAN (kekerasan yg lbh tinggi akan lebih bertahan lama)
- KEMIRINGAN LERENG
- IKLIM (CURAH HUJAN)
- TINGKAT KELEBATAN TETUMBUHAN
- ORGANISME
- WAKTU (lama kontak batuan dengan atmosfer)
PENGERTIAN SUNGAI
RUNNING WATER ATAU ALIRAN AIR PERMUKAAN MERUPAKAN AGEN GEOLOGI YG PALING PENTING DALAM PROSES EROSI, TRANSPORTASI, DAN DEPOSISI SEDIMEN.
HAMPIR SEMUA LANDSCAPE DI BUMI TERBENTUK DARI HASIL EROSI SUNGAI ATAU DEPOSISI.
SUNGAI ADL SUATU TUBUH RUNNING WATER YG TERKUMPUL PD SUATU SALURAN DAN BERGERAK MENUJU BASE LEVEL OF EROSION AKIBAT PENGARUH GAYA GRAVITASI (PLUMMER DKK, 2003:224).
SUNGAI UMUMNYA BERADA PD SUATU STREAM CHANNEL, YAITU SUATU BENTUK DEPRESI YG PANJANG DAN SEMPIT YG TEREROSI OLEH AIR SUNGAI MENJADI SEDIMEN.
APBL JUMLAH AIR MELEBIHI KAPABILITAS SUNGAI UTK MENAMPUNGNYA, MAKA AIR AKAN MELUAP KE PINGGIR SUNGAI.
DAERAH YG DIALIRI AIR PADA SAAT BANJIR DISEBUT SBG DAERAH DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN ) (PLUMMER DKK, 2003:224).
SUNGAI BERAWAL DARI DAERAH DGN KELERENGAN TINGGI DAN MENGALIR MENUJU DAERAH DGN KELERENGAN RENDAH YANG PADA AKHIRNYA AKAN BERMUARA KE LAUT.
GAMBAR PROFIL LONGITUDINAL SUNGAI
AIR AKAN MENGALIR MENUJU LAUT KARENA GAYA GRAVITASI.
WAKTU YG DIBUTUHKAN UTK MENUJU LAUT TERGANTUNG PADA KECEPATAN ALIRAN SUNGAI (VELOCITY) YAITU JARAK YANG DILALUI AIR PER SATUAN WAKTU.
KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN KEMAMPUAN SUNGAI UNTUK MENGEROSI DAN MENTRANSPORTASIKAN MATERIAL.
ADA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI, ANTARA LAIN GRADIEN SUNGAI, KARAKTERISTIK CHANNEL, DAN DISCHARGE (TARBUCK & LUTGENS, 2000, HAL.92).
- GRADIEN SUNGAI, ADALAH KELERENGAN SUNGAI YANG DIEKSPRESIKAN OLEH SUATU PENURUNAN VERTIKAL PADA JARAK TERTENTU. SEMAKIN BESAR GRADIENNYA, SEMAKIN BESAR PULA ENERGI YANG TERSEDIA UNTUK MENGALIRKAN AIR.
- KARAKTERISTIK CHANNEL, CHANNEL SUNGAI ADALAH SUATU SALURAN YANG MENGENDALIKAN ALIRAN AIR, TETAPI AIR TETAP MENGALAMI FRIKSI SELAMA MENGALIR. BENTUK, UKURAN DAN KEKASARAN CHANNEL BERAKIBAT PADA JUMLAH FRIKSI YANG DIALAMI AIR.
SEMAKIN BESAR UKURAN CHANNEL SEMAKIN EFISIEN ALIRAN AIR KRN KECILNYA PROPORSI AIR YG BERKONTAK DGN CHANNEL.
SUATU CHANNEL YG HALUS DAN LICIN AKAN MENGHASILKAN ALIRAN AIR YG RELATIF SERAGAM,
SEDANGKAN CHANNEL YG TIDAK BERATURAN AKAN MENGHASILKAN BOULDER2 YG MENYEBABKAN TURBULENSI YG AKAN MELAMBATKAN ALIRAN SUNGAI.
DISCHARGE, ADALAH JUMLAH VOLUME AIR YG MENGALIR PER SATUAN WAKTU, SATUANNYA DALAM KUBIK METER PER DETIK ATAU KUBIK FEET PER DETIK.
NILAI DISCHARGE SELALU BERUBAH–UBAH TERGANTUNG PD CURAH HUJAN DAN PELELEHAN SALJU.
APABILA JUMLAH AIR PD SUNGAI BERTAMBAH MAKA KECEPATAN ALIRAN AIR JUGA AKAN BERTAMBAH BESAR PULA.
UNTUK MENGATASI PENAMBAHAN AIR, SUNGAI AKAN MEMPERBESAR UKURAN CHANNEL DGN CARA MEMPERLEBAR DAN MEMBUAT DALAM CHANNEL TERSEBUT.
PERKEMBANGAN LEMBAH SUNGAI
SUNGAI DAPAT MEMOTONG LEMBAH PADA TEMPAT SUNGAI TSB MENGALIR.
PERISTIWA TSB DAPAT MENGHASILKAN BENTUKAN LEMBAH YG BER-MACAM2 AKIBAT EROSI.
EVOLUSI DARI LEMBAH TERBAGI ATAS 3 TAHAP, YAITU:
- TAHAP MUDA,
- TAHAP DEWASA DAN
- TAHAP TUA (THORNBURY, 1954:137-138).
TAHAP MUDA PADA TAHAP INI SUNGAI AKAN:
- MEMILIKI ARUS YANG DERAS,
- KADANG2 TERDAPAT AIRTERJUN,
- LEMBAH YANG SEMPIT DAN
- BERBENTUK V,
- GRADIEN SUNGAI CURAM SHG EROSI VERTIKAL AKAN LEBIH DOMINAN
- BANYAK GULLY2 YG MENGALAMI EROSI KEHULU
- UMUMNYA MEMBENTUK POLA PENYALURAN DENDRITIK.
TINGKAT EROSI MUDA DITANDAI OLEH:
- SUNGAI SANGAT AKTIF DAN EROSI BERLANGSUNG CEPAT
- EROSI VERTIKAL LEBIH KUAT DARIPADA EROSI KE SAMPING
- LEMBAH SUNGAI MEMPUNYAI PROFIL BERBENTUK V,
- TIDAK ADA DATARAN BANJIR ATAU KALAU ADA DATARAN BANJIR TERSEBUT SANGAT SEMPIT
- GRADIEN SUNGAI CURAM, DITANDAI OLEH ADANYA JERAM DAN AIR TERJUN
- ANAK SUNGAI SEDIKIT DAN KECIL
- ALIRAN SUNGAI DERAS
- BENTUK SUNGAI RELATIF LURUS
TAHAP DEWASA PADA TAHAP DEWASA
- EROSI LATERAL LEBIH DOMINAN, SHG SUNGAI MULAI MEMPERLEBAR LEMBAHNYA,
- MULAI MEMBENTUK MEANDER DAN DATARAN BANJIR, GRADIEN SUNGAI LANDAI,
- LEMBAH SUNGAI LEBAR DENGAN BENTUK U
- SUNGAI MULAI MENGALAMI SHIFTING ATAU PERPINDAHAN MENGIKUTI BENTUK LEMBAHNYA.
TINGKAT EROSI DEWASA DITANDAI OLEH
- KECEPATAN ALIRAN BERKURANG
- GRADIEN SUNGAI SEDANG, JERAM DAN AIR TERJUN SUDAH TERELIMI-NIR, ALIRAN SUNGAI TIDAK BEGITU DERAS
- DATARAN BANJIR MULAI TERBENTUK
- EROSI KE SAMPING LEBIH KUAT DARIPADA EROSI VERTIKAL
- MULAI TERBENTUK MEANDER SUNGAI
- PADA TINGKAT INI SUNGAI MENCAPAI KEDALAMAN PALING BESAR
TAHAP TUA
- SUNGAI MULAI MEMASUKI TAHAP TUA APABILA:
- LEBAR DATARAN BANJIRNYA LEBIH BESAR DARIPADA MEANDER BELT–NYA,
- SUNGAI AKAN SERING MENGALAMI SHIFTING KARENA DATARAN BANJIRNYA YG SANGAT LUAS,
- EROSI LATERAL JAUH LBH DOMINAN DRPD EROSI VERTIKAL, GRADIEN SUNGAI SANGAT LANDAI,
- PROSES SEDIMENTASI AKAN LEBIH DOMINAN DARIPADA PROSES TRANSPORTASI,
- KADANG2 TERDAPAT DANAU DAN RAWA2 PD DATARAN BANJIRNYA AKIBAT ADANYA OXBOW LAKE.
- PADA TAHAP INI APBL PD DAERAH TSB MENGALAMI PENGANGKATAN, MENGAKIBATKAN SUNGAI AKAN MULAI MENGEROSI SECARA VERTIKAL LAGI,
- MAKA SUNGAI TSB MENGALAMI REJUVINASI.
- BEKAS DATARAN BANJIR YG TLH TERANGKAT DSB SBG TERAS SUNGAI.
TINGKAT EROSI TUA DITANDAI OLEH
- KECEPATAN ALIRAN MAKIN BERKURANG
- PELEBARAN LEMBAH, WALAUPUN LAMBAT TETAPI MASIH LEBIH KUAT DARIPADA PENDALAMAN SUNGAI
- DATARAN BANJIR LEBIH LEBAR DARIPADA SABUK MEANDER
- OXBOWL LAKES, MEANDER SCARS, NATURAL LEVEES ATAU TANGGUL ALAM LEBIH UMUM DIJUMPAI DARIPADA KETIKA SUNGAI INI BERTINGKAT DEWASA.
Gambar profil penampangnya stadia erosi lembah
Gambar stadia erosi lembah
STADIA DAERAH
KETIKA SUNGAI TERBENTUK DAN MULAI MENGALIR MENUJU BASE LEVEL, SUNGAI AKAN MEMOTONG LEMBAH, MENGAIRI CHANNEL SUNGAI DAN MEMBENTUK MORFOLOGI YG DILEWATINYA (TARBUCK & LUTGENS, 1984:225 –226).
PEMBENTUKAN STADIA DAERAH JUGA DIPENGARUHI OLEH IKLIM DAERAH TERSEBUT.
STADIA DAERAH PADA DAERAH YANG BERIKLIM HUMID/ BASAH BERBEDA DGN STADIA PADA DAERAH ARID/KERING.
DAERAH BERTINGKAT EROSI MUDA DITANDAI OLEH:
- RELIEF BERTAMBAH DENGAN CEPAT,
- SUNGAI2 BELUM BERKEMBANG LUAS
- SUNGAI2 DIPISAHKAN OLEH DIVIDES YG LUAS
DAERAH BERTINGKAT EROSI DEWASA DITANDAI OLEH:
- RELIEF MENCAPAI MAKSIMUM
- SUNGAI2 MULAI BERKEMBANG
- DIVIDES MAKIN SEMPIT.
DAERAH BERTINGKAT EROSI TUA DITANDAI OLEH:
- MERENDAHNYA PUNCAK2DIVIDES
- RELIEF DAERAH MENJADI BERGELOMBANG LEMAH (UNDULATING).
- PERMUKAAN BUMI YANG DEMIKIAN DISEBUTPENEPLAIN (HAMPIR RATA).
APABILA KEMUDIAN TERJADI EPIROGENESIS ATAU OROGENE-SIS, MAKA DAERAH YANG TERANGKAT INI AKAN TERSAYAT ATAU TERTOREH LAGI OLEH SUNGAI2 YANG MENGALIR DI DAERAH TERSEBUT SEHINGGA AKAN TERJADI TINGKAT EROSI DAERAH MUDA LAGI. PROSES INI DSB PEREMAJAAN ATAU REJUVENATION
Gambar stadia daerah pada daerah beriklim basah
Gambar stadia daerah pada daerah beriklim arid/kering
UNTUK DAPAT MEMPELAJARI SUNGAI SECARA KESELURUHAN, KITA HARUS MENGETAHUI KLASIFIKASI SUNGAI SECARA GENETIKA. MENURUT LOBECK (1939:171) KLASIFIKASI SUNGAI TERSEBUT TERDIRI ATAS:
SUNGAI KONSEKUEN
SUNGAI YG MENGALIR SEARAH DGN ARAH KEMIRINGAN LERENG YG DILEWATINYA. UMUMNYA SUNGAI KONSEKUEN INI TERDAPAT PADA DAERAH YANG MENGALAMI PERISTIWA TEKTONIK
MISALNYA UPLIFTED DOME, BLOCK MOUNTAIN DAN DAERAH PESISIR PANTAI.
SUNGAI SUBSEKUEN
ADALAH SUNGAI YANG MENGALIR MENGIKUTI ARAH STRIKE BATUAN ATAU ARAH JURUS PERLAPISAN BATUAN PADA DAERAH DENGAN BATUAN YANG KURANG RESISTEN, ATAU SUNGAI
YANG MENGALIR MENGIKUTI KEKAR2 DAN SESAR PADA DAERAH DGN BATUAN YG KRISTALIN.
SUNGAI OBSEKUEN
MERUPAKAN SUNGAI YG ARAH ALIRANNYA BERLAWANAN ARAH DGN ARAH KEMIRINGAN PERLAPISAN BATUAN, DAN JUGA BERLAWANAN ARAH DENGAN ARAH SUNGAI KONSEKUEN.
SUNGAI OBSEKUEN
UMUMNYA HANYA PENDEK DENGAN GRADIEN SUNGAI YANG CURAM, UMUMNYA BERUPA ANAK SUNGAI YANG MENGALIR MELEWATI TEBING GUNUNG YANG CURAM ATAU ESCARPMENTS
SUNGAI RESEKUEN
ADALAH SUNGAI YANG MENGALIR MENGIKUTI ARAH JURUS KEMIRINGAN BATUAN DAN KEMIRINGAN LERENG. TETAPI SUNGAI RESEKUEN TERBENTUK BELAKANGAN DAN PADAKETINGGIAN YANG LEBIH RENDAH DENGAN BESAR KEMIRINGAN BATUAN LEBIH KECIL DARIPADA SUNGAI KONSEKUEN. SUNGAI RESEKUEN UMUMNYA TERDAPAT SEBAGAI ANAK SUNGAI DARI SUNGAI SUBSEKUEN.
SUNGAI INSEKUEN
MERUPAKAN SUNGAI YANG ARAH ALIRANNYA TDK DIKENDALIKAN OLEH STRUKTUR BATUAN, TIDAK MENGALIR MENGIKUTI ARAH KEMIRINGAN PERLAPISAN BATUAN. SUNGAI INSEKUEN MENGALIR KE SEMUA ARAH YANG MUNGKIN UNTUK DILEWATI DAN HASILNYA MEMBENTUK POLA PENYALURAN DENDRITIK.
SUNGAI ANTESEDEN
ADALAH SUNGAI YANG TELAH ADA SEBELUM PERBUKITAN ATAU PEGUNUNGAN TERBENTUK, SUNGAI INI TETAP MEMPERTAHANKAN KEDUDUKAN SELAMA PROSES UPLIFTING BERLANGSUNG, AKIBATNYA SUNGAI MEMBENTUK WATER GAP KARENA MENGALIR MELEWATI PUNGGUNGAN ATAU PERBUKITAN.
Gambar pembentukan sungai anteseden
A. Rejuvenation of Streams Flowing on a Peneplain
B. Valley Cut Downward Through Overlying Deposits
C. Uplift While Stream Cuts Downward
SUNGAI SUPERIMPOSED (SUPERPOSED)
MRPK SUNGAI YANG MENGALIR SEPANJANG DAERAH YANG TERTUTUPI OLEH DATARAN ALLUVIAL ATAU SEDIMEN YANG DAPAT MEMBENTUK PENEPLAIN.
APABILA TELAH MENGALAMI REJUVINASI, SUNGAI SUPERPOSED AKAN MEMOTONG LAPISAN PENUTUPNYA. REJUVINASI DPT TERJADI APABILA PENEPLAIN MENGALAMI UPLIFTING.
Gambar perkembangan sungai superimposed. (A) Sungai memotong perlapisan batuan yg horizontal. (B) Sungai membentuk water gap akibat proses erosi dan uplifting.
SUNGAI REVERSED
ADALAH SUNGAI YG TIDAK DAPAT MEMPERTAHANKAN KEDUDUKANNYA KETIKA UPLIFTING TERJADI, HANYA MENGUBAH ARAH ALIRANNYA MENGIKUTI KELERENGAN DAERAHNYA.
SUNGAI COMPOUND
MRPK SUNGAI YG MENGALIR MELEWATI 2 DAERAH ATAU LEBIH DENGAN UMUR GEOMORFOLOGI YANG BERBEDA.
SUNGAI COMPOSITE
ADALAH SUNGAI YANG MENGALIR MELEWATI 2 DAERAH ATAU LEBIH DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG BERBEDA.
POLA PENYALURAN
SEMUA SUNGAI, BAIK BESAR MAUPUN KECIL MEMPUNYAI PENYALURAN CEKUNGAN ATAU DRAINAGE BASIN.
- DRAINAGE BASINADALAH SEMUA DAERAH YANG DIALIRI OLEH SUNGAI DAN TRIBUTARY.
- TRIBUTARY YAITU SUNGAI KECIL YG MENGALIR MENUJU SUNGAI YANG LEBIH BESAR (TARBUCK & LUTGENS, 1984:219).
DRAINAGE BASIN DARI SATU SUNGAI DIPISAHKAN DGN DRAINAGE BASIN DARI SUNGAI LAINNYA OLEH GARIS KHAYAL YG DISEBUT SBG DIVIDE ATAU GARIS PEMBATAS. SUNGAI PADA SISTEM DRAINAGE BASIN TERBAGI MENJADI DUA, YAITU SUNGAI INTERMITTENT DAN SUNGAI PERENNIAL.
- SUNGAI INTERMITTENT ADALAH SUNGAI YANG BERAIR HANYA PD MUSIM HUJAN.
- SUNGAI PERENNIAL ADALAH SUNGAI YANG BERAIR SEPANJANG TAHUN.
SEMUA SUNGAI YANG SALING BERHUBUNGAN MEMBENTUK SUATU POLA PENYALURAN.
BENTUK DARI POLA PENYALURAN ADALAH BERANEKA RAGAM, TERGANTUNG DARI STRUKTUR GEOLOGI DAN LITOLOGI PENYUSUN.
PROSES EROSI PADA SUNGAI
EROSI ADALAH BERPINDAHNYA MATERIAL2 BATUAN DAN TANAH AKIBAT ADANYA AKTIVITAS AIR PERMUKAAN, DALAM HAL INI YAITU SUNGAI.
SUNGAI MENGEROSI BATUAN MELALUI 3 CARA(Plummer Dkk, 2003:230)., YAITU
- HYDRAULIC ACTION ADL KEMAMPUAN ALIRAN AIR UTK MENCONGKEL DAN MEMINDAHKAN BATUAN ATAU SEDIMEN. BESARNYA TENAGA ALIRAN AIR DPT MEMECAHKAN BATUAN DAN MEMBAWA MATERIAL PECAHAN TSB SEPANJANG CHANNEL.
- SOLUTIONIALAH EROSI YG TERJADI AKIBAT ADANYA PELAPUKAN, HASIL PELAPUKAN MINERAL2 PADA BATUAN TERSEBUT AKAN BERCAMPUR DGN AIR MEMBENTUK SEMACAM LARUTAN KIMIA.
- ABRASI YAITU PENGGERUSAN BATUAN ATAU SEDIMEN YANG DILEWATI OLEH ALIRAN AIR.
MEKANISME TRANSPORTASI SUNGAI
SEDIMEN MENGALAMI TRANSPORTASI OLEH SUNGAI MELALUI 3 CARA (Plummer dkk,2003:231–232), YAITU DGN
- MEKANISME BED LOAD,
- MEKANISME SUSPENDED LOAD
- MEKANISME DISSOLVED LOAD
- MEKANISME BED LOAD
PARTIKEL2 SEDIMEN TERANGKUT PADA DASAR SUNGAI. PARTIKEL2 TERSEBUT UMUMNYA BERUKURAN BUTIR GRAVEL–SAND.
PADA MEKANISME BED LOAD ADA BBRP MACAM CARA PARTIKEL2 TERTRANSPORTASIKAN:
- TRAKSI, YAITU PENGANGKUTAN DENGAN CARA TERSERET PADA DASAR SUNGAI.
- ROLLING, PARTIKEL2 TSB TER-TRANSPORTASIKAN DENGAN CARA MENGGELINDING DI DASAR SUNGAI.
- SALTASI, PARTIKEL2 TERTRANS-PORTASIKAN DENGAN CARA MELOMPAT–LOMPAT PADA DASAR SUNGAI.
MEKANISME SUSPENDED LOAD
MATERIAL2 SEDIMEN TERTRANSPORTASIKAN OLEH SUNGAI DENGAN CARA ME-LAYANG 2 DI ATAS DASAR SUNGAI OLEH TURBULENSI AIR.
MATERIAL2 YG TERANGKUT DGN CARA INI UMUMNYA BERUKURAN BUTIR LANAU SAMPAI LEMPUNG.
MEKANISME DISSOLVED LOAD
UMUMNYA MATERIAL YG TERTRANSPOR-TASIKAN DGN CARA INI MRPK LARUTAN HASIL PELAPUKAN KIMIA,
MISALNYA:
ION2 BIKARBONAT, KALSIUM, POTASSIUM, SODIUM, KLORIT DAN SULFAT.
Gambar mekanisme transportasi sedimen pada sungai
PROSES DEPOSISI PADA SUNGAI
PROSES DEPOSISI BERLANGSUNG APABILA SUNGAI TIDAK DAPAT LAGI MENTRASPORTASIKAN MATERIAL2 YG DIBAWANYA.
MENURUT THORNBURY (1964:164–165), HAL TERSEBUT DAPAT TERJADI KARENA BEBERAPA HAL, ANTARA LAIN:
- PENURUNAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI.: ADANYA HAMBATAN DISEPANJANG CHANNEL, MISALNYA AKIBAT ADANYA ALIRAN LAVA ATAU GERAKAN MASSA.
- PENAMBAHAN MATERIAL2 YANG DITRANSPORTASIKAN SUNGAI.
- BERKURANGAN DEBIT ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM.
PROSES DEPOSISI YANG BERLANGSUNG SECARA TERUS–MENERUS DAPAT MEMBENTUK DATARAN BANJIR, BRAIDED STREAMS, ENDAPAN GOSONG, ALLUVIAL FAN DAN DELTA. DI SAMPING AIR, ANGIN JUGA MERUPAKAN PELAKU DLM PROSES EROSI. EROSI OLEH ANGIN DIBAGI MENJADI 2 MACAM YAITU DEFLASI DAN ABRASI
- DEFLASI ADALAH PROSES PERPINDAHAN MATERI PERMUKAAN BUMI YANG LEPAS2 DISEBABKAN OLEH TIUPAN ANGIN.
- ABRASI ADALAH PENGIKISAN MATERI PERMUKAAN BUMI OLEH ANGIN DAN BUTIR2 MATERI YANG TERANGKUT.
HASIL PENGENDAPAN OLEH ANGIN YG TEBAL DAN LUAS DAN TERDIRI DARI BUTIR2 KUARTS, FELDSPAR, MIKA DAN KALSIT BERUKURAN BUTIR LEMPUNG, LANAU DAN PASIR.
ABRASI ADALAH PENGIKISAN MATERI PERMUKAAN BUMI OLEH ANGIN DAN BUTIR2 MATERI YANG TERANGKUT.
HASIL PENGENDAPAN OLEH ANGIN YANG TEBAL DAN LUAS DAN TERDIRI DARI BUTIR2 KUARTS, FELDSPAR, MIKA DAN KALSIT BERUKURAN BUTIR LEMPUNG, LANAU DAN PASIR.
GERAKAN MASSA
GERAKAN MASSA ADALAH PROSES BERPINDAHNYA TANAH ATAU BATUAN DISEBABKAN OLEH GAYA GRAVITASI BUMI.
GERAKAN MASSA ADA BEBERAPA MACAM YAITU:
- CREEPING (RAYAPAN TANAH) YAITU GERAKAN MASSA TANAH SEPANJANG BIDANG BATAS DGN BATUAN INDUKNYA. GERAKANNYA SANGAT LAMBAT, TIDAK DPT DIIKUTI DGN PENGAMATAN MATA LANGSUNG. BARU DIKETAHUI SETELAH NAMPAK ADANYA POHON ATAU TIANG LISTRIK/TELPON YG MIRING.
- MUDFLOW (ALIRAN LUMPUR) YAITU GERAKAN MASSA YANG RELATIF CAIR DAN GERAKANNYA RELATIF CEPAT. CONTOH: ALIRAN LAHAR
- DEBRIS FLOW (ALIRAN BAHAN ROMBAKAN) YAITU GERAKAN MASSA BAHAN ROMBAKAN YANG KERING DAN BERSIFAT LEPAS.
- GERAKANNYA RELATIF CEPAT JATUHAN BATUAN (ROCK FALL) DAN JATUHAN BAHAN ROMBAKAN (DEBRIS FALL ) YAITU GERAKAN MASSA BATUAN ATAU BAHAN ROMBAKAN YG JATUH BEBAS KARENA ADANYA TEBING TERJAL MENGGANTUNG.
- GERAKANNYA CEPAT. DEBRIS SLIDE DAN ROCK SLIDE(GESERAN BAHAN ROMBAKAN DAN GESERAN BATUAN) YAITU GERAKAN MASSA BATUAN ATAU BAHAN ROMBAKAN YANG MENGGESER SEPANJANG BIDANG RATA DAN MIRING, MISALNYA DI SEPANJANG PERMUKAAN BIDANG LAPISAN BATUAN.
- SLUMPADALAH GESERAN MELALUI BIDANG LENGKUNG
- SUBSIDENCE(AMBLESAN) ADALAH GERAKAN MASSA TANAH ATAU BATUAN YANG RELATIF VERTIKAL SECARA PERLAHAN‑LAHAN.
GERAKAN MASSA DIPENGARUHIOLEH:
- KEKOMPAKAN TANAH ATAU BATUAN
- VEGETASI
- KEMIRINGAN LERENG
- BERAT MASSA TANAH ATAU BATUAN SERTA MASSA BENDA DI ATASNYA
- KANDUNGAN AIR
- ADANYA BIDANG PELINCIR YANG MIRING
- GETARAN BUMI BAIK OLEH GEMPA BUMI MAUPUN OLEH SEBAB LAIN SEPERTI LEWATNYA KENDARAAN BERAT.