Jumat, 25 Desember 2015

Daerah Batuan Beku (BGI)

Apabila anda  melakukan pengamatan geologi di daerah batuan beku, jenis bahan galian apa saja yang kemungkinan besar  dapat dijumpai ?

3.1. GENESA BAHAN GALIAN DI DAERAH BATUAN BEKU

  • (1). Hingga saat ini diyakini  magma adalah sumber dari pembentukan mineral logam. Dengan demikian apabila anda berhadapan dengan batuan beku, ada kemungkinan anda akan mendapatkan mineral logam.


  • (2). Mineral logam digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu  mineral hypogene dan mineral supergene.
    • Mineral hypogene adalah mineral yang terbentuk bersama mineral-mineral lain, dan belum mengalami proses pelapukan
    • Mineral supergene adalah mineral yang merupakan hasil proses pelapukan
Daftar mineral hypogene dan mineral supergene lihat Buku Geologi Mineral Logam –Sukandarrumidi 2007  tabel 1.1. hal 3-5.


  • (3). Disamping terdapat mineral hypogene dan mineral supergene, terdapat jenis mineral gangue. Mineral gangue adalah  asosiasi mineral yang membentuk batuan dan bukan mineral bijih didalam suatu jebakan. 
Daftar mineral gangue (yang terdapat pada batuan beku), lihat  rabel 1.2.  hal. 5-6, pada buku Geologi Mineral logam-Sukandarrumidi 2007. Mineral gangue merupakan mineral non logam.


  • (4). Pada proses pembekuan magma  dikelompokkan proses magmatik awal dan proses magmatic akhir
    • Proses magmatik awal meliputi: disseminasi, pemisahan dan injeksi  
    • Proses magmatik akhir meliputi: pemisahan cairan magma sisa, injeksi cairan, pemisahan cairan magma dan injeksi cairan immisibel. Hasil proses pembekuan digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
      • Kelompok logam murni (termasuk logam)
      • Kelompok sulfida (termasuk logam)
      • Kelompok batu permata (termasuk senyawa bukan logam)
Nama-nama unsur logam yang terbentuk oleh pembekuan magma lihal tabel 1.5, hal 12 dalam buku: Geologi Mineral Logam-Sukandarrumdi 2007


  • (5). Proses sublimasi merupakan proses pengendapan langsung dari uap maupun  gas. Bahan galian yang didapatkan adalah senyawa sulfida


  • (6). Proses metasomatisme kontak akan mengakibatkan terjadinya proses metamorfose, yang dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
    • Metamorfose sentuh (dimana suhu berperan sangat penting) dapat menghasilkan batuan metamorf namun belum sempat membentuk mineral baru.
    • Metasomatisme sentuh (suhu dan tekanan berperan penting) juga terjadi penambahan tekanan pada sisa cairan magma yang mampu mengadakan rekasi kimia dan menghasilkan mineral baru
Bahan galian yang terbetuk pada metasomatisme sentuh tercantun pada tabel 1.6 hal. 13. dalam buku Geologi Mineral Logam-Sukandarrumidi 2007.


  • (7). Proses hydrothermal, cairan sisa magma akan  bereaksi dengan batuan dinding (wall rock). Berdasarkan atas tingkatannya proses hydrothermal dikelompokkan menjadi:
    • epithermal,
    • mesothermal dan
    • hypothermal.
Bahan galian yang terbentuk sebagai akibat proses hydrothermal dapat dilihat pada tabel 1.7. Hal 15-16 dalam buku Geologi Mineral logam-Sukandarrumidi 2007.


  • (8). Disamping bahan galian dalam  bentuk logam dan non logam, didaerah batuan beku juga dijumpai:
    • Batuan beku yang merupakan gabungan dari berbagai mineral dan logam-difungsikan sebagai bahan bangunan
    • Batuan metamorf,  difungsikan sebagai  bahan bangunan, jenisnya tergantung pada batuan asalnya
      • Untuk batulempung akan berubah menjadi slate
      • Untuk batugamping akan berubah menjadi marmer
      • Untuk batuan  yang banyak mengandung mineral kuarsa akan membentuk quartzite
      • Untuk batuan granit akan membentuk gneiss


  • (9). Disamping itu, akibat proses pelapukan batuan beku dapat menghasilkan
    • Pasir kuarsa dan pasir besi  yang merupakan endapan placer
    • Kaolin yang merupakan hasil pelapukan mineral feldspar
  • (10). Pelapukan batuan beku merupakan soil yang cukup subur karena banyak mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan.


3.2. PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN INDUSTRI BERDASARKAN KOMPOSISI  KIMIA
Mineral yang terdapat di alam dapat diklasifikasikan berdasarkan unsur atau senyawa menjadi:
  • Mineral dalam bentuk unsur tunggal atau senyawa
  • Mineral dalam bentuk logam, semi logam dan non logam.
Secara sederhana klasifikasi tersebut pada dicermati pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Penggolongan  mineral yang terdapat di alam
adalah sebagai berikut

Penggolongan
Nama mineral
1. Metal/logam (sebagai unsure)
Emas (Au), perak (Ag), merkuri (Hg), tembaga (Cu),  besi (Fe), platina (Pt)
2. Semi metal (sebagai unsure)
Arsen (As), tellurium (Te)
3. Non metal (sebagai unsure)
Belerang (S), diamond (C), graphite (C)
4. Sulfides
Sulfides type: Argentite (Ag2S), chacocite (Cu2S), bornite (C5FeS), galena (PbS), sphalerite (ZnS), chalcopyrite (CuFeS), greenockite (CdS), pyrrhortite (Fe1-xS), niccolite (NiS), millerite (NiS), covellite (CuS), cinnabar (HgS), realgar (AsS), orphiment (As2S3), stibnite (Sb2S3), bismuthinite (Bi2S3), pyrite (cubic)(FeS2), marcasite (orthorhombic)(FeS2), cobbalite (CoAsS), arsenopyrite (FeAsS), loellingite (FeAs2), molybdenite (MoSs), cavalerite (AuTe2), sylvanite (Au,Ag)Te2.

Arsenides type: Skutterudite [(Co,Ni,Fe)As3].

Sulfosalts type: Polybasite (Ag,Cu)16Sb2S11, stephanite (Ag5SbS4), pyrargyrite (Ag3SbS3), prousitite (Ag3AsS3), tetrahedrite (Cu,Fe)12Sb4S3, tennanite (Cu,Fe)12As4S13, enargite (Cu3AsS4), bournonite (PbCuSbS3), boulangerite (Pb5Sb4S11), miargyrite (AgSbS2), jamessonite (Pb4FeSb6S14)
5. Oxides
Cuprite (Cu2O), zincite (ZnO), massico (PbO), corundum (Al2O3), hematite (Fe2O3), ilmenite (FeTiO3), bixbyite (Mn,Fe)2O3, rutile (tetragonal) (TiO2), pyrolusite (MnO2), cassiterite (SnO2), anatase (tetragonal)(TiO2), brookite (orthorhombic)(TiO2), tungsite (WO3.H2O), uraninite (UO2), gummite {U oxides, plus H2O(?)], brucite [Mg(OH)2], manganite [MnO(OH)], psilomelane [(Ba,H2O)4Mn10O20], bauxite [Al(OH)3 plus Al dan H2O, goethite (HFeO2), limonite [FeO(OH).n H2O], spinel (MgAl2O6), magnetite (FeFe2O4), chromite (FeCr2O4), chrysoberyl (BeAl2O4), microlite [(Na,Ca)2Ta2O6O,OH,F0], columbite [(FeMn)(Cb,Ta)2O6], tantalite [(Fe,Mn)(Ta,Cb)2O6], samarskite [Y,Er,Ce,U,Ca,Fe,Pb,Th)(Cb,Ta,Ti,Sn)2O6]
6. Halides
Halite (NaCl), sylvite (KCl), cerargyrite (AgCl), bromyrite (AgBr), sal ammoniac (NH4Cl),calomel (HgCl), fluorite (CaF2), atacamite [Cu2Cl(OH)3], cryolite (Na3AlF6)
7. Carbonates
Calcite group: Calcite (hexagonal)(CaCO3), magnesite (MgCO3), siderite (FeCO3), siderite (FeCO3), rhodochrosite (MnCO3),, smithsonite (ZnCO3),
Aragonite type: Aragonite (orthorhombic)(CaCO3), witherite (BaCO3), strontianite (SrCO3), cerussite (PbCO3),
Other carbonates: Dolomite [CaMg(CO3)2, hydrozincite [Zn5(CO3)2(OH)6, malachite [Cu2CO3(OH)2], aurichalsite [(Zn,Cu)5(CO3)2 (OH)6], phosgenite [Pb2(CO3)Cl2], azurite [Cu3(CO3)2(OH)2], leadhillite [Pb4(SO4)(CO3)2(OH)2].
8. Nitrates
Soda niter (NaNO3), niter (KNO3).
9. Borates
Kernerite (Na2B4O7.4H2O), borax (Na2B4O7.10H2O), ulexite (NaCaB5O9.8H2O), colemanite (Ca2B6O11.5H2O), howlite [Ca2B5SiO9(OH)3].
10. Sulfates
Thenardite (Na2SO4), barite (BaSO4), celestite (SrSO4), anglesite (PbSO4), anhydrite (CaSO4), glauberite [Na2Ca(SO4)2], polyhatite [K2Ca2Mg(SO4)4.2H2O], gypsum (CaSO4.2H2O), chalcanthie (CuSO4).5H2O, epsomite (MgSO4.7H2O), brochantite [Cu4(SO4)(OH)6], antlerite [Cu3(SO4)(OH)4, linarite [PbCu(SO4)(OH)2, alunite [KAl3(SO4)2(OH)6], copiapite [(FeMg)Fe4(SO)6(OH)2.20(H2O)], coledonite [Cu2Pb5(SO4)3(CO3)(OH6)], crocoite (PbCrO4).
11. Phosphates, arsenat, vanadates, urinates.
Triphylite (LiFePO4), lithophylite (LiMnPO4), hetersite [(FeMn)PO4], purpurite [(MnFe)PO4], beryllonite (NaBePO4), monazite [(CeLaYTh)(PO4)], hureaulite [H2Mn5(PO4)4,4H2O], roselite [Ca2(CoMg)(AsO4)2.2H2O], phosphopyllite [Zn2(FeMn)(PO4)2.4H2O], vivianite [Fe3(PO4)2.8H2O], erythrite [(CoNi)3(AsO4).8H2O], annabergite [(NiCo)3(AsO4)2.8H2O], variscite [Al(PO4).2H2O], strengite [Fe(PO4).2H2O], scorodite [Fe(AsO4).2H2O], descloizite [(ZnCu)Pb(VO4)(OH)], mottramite [(CuZn)Pb(VO4)(OH)], herderite [CaBe(PO4)(OHF)], amblygonite [LiAl(PO4)(OH)], brazilianite [NaAl3(PO4)2(OH)4], olivenite [Cu2(AsO4)(OH)], libethenite [Cu2(OH)(PO4)], adamite [Zn2(AsO4)(OH)], augelite [Al2(PO4)(OH)3],  dufrenite [Fe5(PO4)3(OH)5.2H2O], phosphuranylite [Cu(UO2)(PO4)2(OH)4.7H2O], apatite [Ca5(Cl.F)(PO4)3], pyromorphite [Pb5(PO4AsO4)3Cl], mimetite [Pb5(AsO4PO4)3Cl], vanadinite [Pb5VO4)3Cl], lazulite [(MgFe)(Al2(PO4)2(OH)2], scorzalite [Fe.Mg)Al2(PO4)(OH)2, liroconite [Cu2Al(AsO4)(OH)4.4H2O], childrenite [(Fe.Mn)Al(PO4)(OH)2.H2O], eosphorite [(MnFe)Al(PO4)(OH)2.H2O], wardite [NaAl3(PO4)2(OH)4.2H2O], turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O], wavellite [Al3(OH)3(PO4)2.5H2O], torbernite [Cu(UO2)(PO4)2.8-12(H2O)], autunite [Ca(UO2)2(PO4)2.10-12(H2O), carnotite [K2(UO2)2(VO4)2.3H2O].
12. Tungstates (Wolframates dan Molybdates
Wolframite [(FeMn)(WO4), ferberite (FeWO4), huebnerite (MnWO4), scheelite (CaWO4), powellite (CaMoO4), wulfenite (PbMoO4),
13. Silicates
Silica type: Quartz (hexagonal)(SiO2), tridymite (orthorhombhic)(SiO2), cristobalite (tetragonal)(SiO2), opal (amorphous)(SiO2..nH2O).

Feldspar series: Orthoclase [KAlSi3O8), microcline (KAl.Si3O8),
Plagioclase series: mulai dari albite [Na.AlSi3O8) – oligoclase-andesine-labradorite-bytownite-anorthite (Ca.Al2Si2O8)

Felspathoid series: Leucit (K.AlSi2O6), nepheline [(Na.K)(Al,Si2O4].

Sodalite series: Sodalite (Na4Al3Si3O12Cl), lazurite (Na4 – 5.Al3Si .3O12S).

Scapolite (wernerite) type: Marialite [Na4Al3(Al.Si)3Si6O24 (Cl.CO3.SO4)], meionite [Ca4Al3(Al,Si)3Si6O24 (Cl.CO3.SO4]

Zeolite family: Heulandite [(Ca.Na.K.)6 (Al.Si)Si29O80.25H2O], stilbite [(CaNa)3Al5(Al.Si)S14O40.25H2O], chabazite [(Ca.Na.K)7Al12(Al.Si)2Si26O10..40H2O], natrolite [Na2Al2Si3O10.2H2O], analicime (=analcite){Na.Al.Si2O6.H2O], cordierite [(Mg,Fe)2Mg2Al4Si5O18]

Disilicate type: Pyrophylite [Al2Si4O10(OH)], kaolin [Al2Si2O5(OH)], talc {Mg3Si4O10 (OH)2], serpentine [Mg3Si2O5(OH)4, apophyllite [K.Ca4Si8O20(F,OH).8H2O, margalite [CaAl4Si2O10(OH)2], prehnite [Ca2Al2Si3O10(OH)2],

Mica group: Muscovite [K.Al3Si3O10(OH)2], biotie [K(Mg.Fe)3AlSi3O10(OH)2, phlogopite [K(Mg,Fe)3(AlSi3)O10 (F,OH)2], lepidolite [K2Li3Al4Si7O21(OH,F)3].

Metasilicate (=amphibolite) type: Anthophyllite [(Mg,Fe]7Si8O22(OH)], tremolite [Ca2Mg5Si8O22(OH)2, actinolite [Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2, hornblende [CaNa(Mg,Fe)4(Al,Fe,Ti)3Si8O22(O,OH)2.

Meta silicate (=pyroxenes)  type: Enstatite [(Mg,Fe)SiO3, hypesthene [(Mg,Fe)SiO3], diopside (CaMgSi2O6), hedenbergite (Ca,Fé,Mg)Si2O6), augite [(Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(SiAl)2O6], acmite-aegirine [Na,Fe,Si2O6], jadeite [Na(Al,Fe)Si2O6], spodumene (Li,Al,Si2O6],

Metasilicate (=pyroxenoids) type: Rhodonite [(Mn,Fe,Mg)SiO3], wollastonite (CaSiO3), pectolite (Na,Ca2Si3O8(OH), babingstonite
[(Ca(Fe’’,Mn) Fe’’’Si5O14(OH)], neptunite [(NaK)2(Fe,Mn)TiSi4O12], chrysocolla [Cu2H2Si2O5(OH)5].

Metasilicate (ring structure) type: Benitoite (BaTiSi3O9), eudialyte [Na4(Ca,Ce,Fe)2 ZrSi6O17 (OH,Cl)2],
Turmaline group: Schorl (black) [NaFe3B3Al3(Al3Si6O27)(OH)4, dravite (garnet red-brown) [Na,Mg3B3Al3(Al3Si6O27)(OH)4, uvite {CaMg3B3,Al3(Al3Si6O27)(O,OH)4,  elbaite (red green blue) [Na(Al,Fe,Li,Mg)3,B3Al3(Al3Si6O27)(O,OH,F)4}, beryl (Be3Al2Si6O18)

Pyrosilicate type: Hemimorphite [Zn4Si2O7(OH)2.2(H2O)], bertrandite [Be4Si2O7(OH)2], danburite [CaB2Si2O8],

Orthosilicate type: Olivine`series meliputi; olivine [(Mg,Fe)2SiO4], phenakhitr  BeSiO4, willemites (Zn2SiO4), dioptase (H2CuSiO4).

Humite series: Norbergite [(Mg2SiO4)] Mg (OH,F)2 atau Mg3(SiO4)(F,OH)2, chondrodite 2Mg2SiO4.Mg(OH,F)2, atau Mg5(SiO4)2(F,OH)2, humite 3Mg2SiO4.Mg(OH,F)2 atau Mg7 (SiO4)3(F,OH)2, clnohumite 4Mg2SiO4.Mg(OH,F)2 atau Mg9(SiO4)4(F,OH)2

Garnet series: Pyrope [Mg3Al2Si3O12], almandine [Fe3Al2Si3O12], spessartine [Mn3Al2Si3O12], uvarovite [Ca3Cr2Si3O12], grossular [Ca3Al2Si3O12], andradite [Ca3Fe2Si3O12],Visuvianite (=idocrase) [Ca10Mg2Al4(SiO4)5(Si2O7)2(OH)4

Epidote series: Pyrope [Ca2Al3(SiO4)3(OH)], epidote [(Ca2(Al,Fe)3(SiO4)3(OH)], allanite (orthite) [(Ca,Ce,La,Na)2 (Al,Fe,Be,Mn,Mg)3(SiO4)5(OH), zircon (ZrSiO4), datolite [Ca2B2(SiO4)2(OH), euclase [BeAlSiO4(Oh), topaz (Al2SiO4)(F,OH)2, axinita [H(Ca,Mn,Fe)3Al2B(SiO4)4]

Subsilicate type: Andalusite (orthorhombic) (Al2SiO5), silimanite (orthorhombic (Al2SiO5), kyanite (triclinic)(Al2SiO5), staurolite [Fe,Al,Si2O10 (OH)2], titanite (Ca,Ti,SiO5), dumortierite [Al8,,B,Si3O19(OH)], uranophane (Ca,U2,Si2O11.7H2O)
Sumber: Pough (1976).

Tabel 3.2. Rumus kimia unsur dan singkatannya.

1.Aluminium
Al
28.Chromium
Cr
55.Hydrogen
H
2.Antimony
Sb
29.Cobalt
Co
56.Indium
In
3.Argon
A
30. Columbium
Cb
57. Iodine
I
4. Arsenic
As
31. Copper
Cu
58. Iridium
Ir
5. Barium
Ba
32. Dysprosium
Dy
59. Iron
Fe
6. Beryllium
Be
33. Erbium
Er
60. Krypton
Kr
7. Bismuth
Bi
34. Europium
Eu
61. Lantanum
La
8. Boron
B
35. Fluorine
F
62. Lead
Pb
9. Bromine
Br
36. Gadolinium
Gd
63. Lithium
Li
10. Cadmium
Cd
37. Gallium
Ga
64. Lutecium
Lu
11. Calcium
Ca
38. Germanium
Ge
65. Magnesium
Mg
12. Carbon
C
39. Gold
Au
66. Manganese
Mn
13. Cerium
Ce
40. Hafnium
Hf
67. Mercury
Hg
14. Cesium
Cs
41. Helium
He
68. Molybdenum
Mo
15. Chlorine
Cl
42. Holmium
Ho
69. Neodynium
Nd
16. Neon
Ne
43. Rubidium
Rb
70. Thorium
Th
17. Nickel
Ni
44. Ruthenium
Ru
71. Thulium
Tm
18. Nitrogen
N
45. Samarium
Sm
72. Tin
Sn
19. Osmium
Os
46. Scandium
Sc
73. Titanium
Ti
20. Oxygen
O
47. Selenium
Se
74. Tungsten
W
21. Palladium
Pd
48. Silicon
Si
75. Uranium
U
22. Potassium
K
49. Strontium
Sr
76. Ytterbium
Yb
23. Praseodymium
Pr
50. Sulfur
S
77. Yttrium
Yb
24.Radium
Ra
51. Tantalum
Ta
78. Zinc
Zn
25. Radon
Rn
52. Tellurium
Te
79. Zirconium
Zr
26. Rhenium
Re
53. Terbium
Tb


27. Rhodium
Rh
54. Thallium
Tl



Dari daftar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
  • Mineral dijumpai sebagai unsur logam, atau unsur non logam.
  • Mineral dijumpai sebagai senyawa dengan kation logam
  • Mineral dijumpai sebagai senyawa dengan kation non logam
  • Mineral dijumpai sebagai senyawa kombinasi  dengan kation logam dan non logam
Makin kompleks rumus kimia suatu mineral dan makin banyak campuran antara kation logam dan kation non logam, maka akan semakin kompleks teknik pemurniannya.

3.3. PEMBENTUKAN MINERAL VERSUS BOWEN REACTION SERIES
Magma merupakan asal muasal bahan galian endapan logam. Terjadinya  proses endogen dan proses eksogen akhirnya   terbentuk juga  bahan galian endapan non logam. Secara garis besar terbentuknya mineral yang berakhir dengan pembentukan endapan mineral melalui proses:
  • Kristalisasi magma
  • Sublimasi
  • Metasomatisme kontak
  • Hydrothernal
(1). Kristalisasi magma
Magma merupakan larutan silikat yang berasal  dari perut bumi dengan kedalaman tidak kurang dari 40 kilometer.
  • Pada magma mengandung berbagai unsur kimia, baik berbentuk logam, semi logam, atau non logam ataupun unsur-unsur volatile (pembentuk gas).
  • Masing-masing unsur kimia tersebut untuk membentuk zat padat (membeku) mempunyai temperatur yang berbeda.
  • Magma bersifat mobil dan dapat bergerak kemana-mana melalui celah-celah pada kulit bumi membentuk suatu intrusi yang diikuti dengan pembentukan bahan galian  baik dalam bentuk logam atau semi logam dan non logam.
  • Mineral logam dikelompokkan menjadi mineral logam hypogene dan mineral logam supergene
    • Mineral logam hypogene adalah mineral yang terbentuk bersama mineral mineral lain dan belum mengalami proses pelapukan
    • Mineral logam supergene adalah mineral logam yang terbentuk sebagai hasil proses pelapukan.
  • Urutan pembentukan tersebut akan mengikuti Seri Reaksi Bowen (dikenal sebagai Bowen Reaction Series), yang diikuti oleh kristalisasi dan diferensiasi.




Gambar 3.1. Bowen reaction series


  • Berawal dari tahap kristalisasi dan diferensiasi sebelum mencapai akhir kristalisasi dan diferensiasi sebelum mencapai akhir pembekuan, unsur-unsur yang masih ketinggalan dalam cairan sisa magma, kemudian akan membentuk:
    • Oksida-oksida magmatik
    • Endapan-endapan sulfida
  • Cairan sisa magma tersebut yang sudah tidak kental lagi, masih mengandung air, gas dan logam-logam, yang dikenal sebagai larutan hydrothermal yang nantinya akan mengendapkan mineral-mineral hydrothermal
    • Endapan mineral yang terbentuk bersama-sama dengan batuan sekeliling batuan [yang diintrusi yaitu pada batuan dinding (wall rocks)] disebut sebagai endapan mineral singenetik
    • Endapan mineral yang terbentuk sesudahnya dikenal sebagai endapan mineral epigenetik
Dalam perjalanan magma melalui sepanjang rekahan-rekahan di kulit bumi akan terjadi proses secara bertahap sebagai berikut:
·         Magmatik awal, merupakan tahap awal dalam kristalisasi magma dan akan menghasilkan bahan galian dalam 3 tipe yaitu:
·         Disseminasi
·         Pemisahan atau segregasi
·         Injeksi
  • Magmatik akhir, merupakan tahap  berikutnya setelah selesai magmatik awal. Magma yang tertinggal merupakan cairan magma sisa. Proses ini akan menghasilkan cairan magma sisa dan pemisahan cairan magma.
    • Pemisahan cairan magma sisa
    • Injeksi cairan
    • Pemisahan cairan magma
    • Injeksi secara immisibel

(2). Sublimasi
Merupakan proses pengendapan langsung dari uap dan gas, baik antar jenis gas yang ada  pada sisa. Proses ini umumnya akan membentuk mineral belerang pada beberapa kawah  atau fumarola.
(3). Metasomatisme kontak
Intrusi magama yang telah menjadi padatan, memiliki sisa cairan magma yang berupa cairan dan gas yang bersuhu tinggi. Cairan dan gas ini  apabila masuk bersentuhan pada celah-celah batuan lainnya dapat mengadakan reaksi kimia dan menghasilkan  mineral baru, yang dikenal sebagai metasomatisme kontak (sentuh)
(4). Hydrothermal
Merupakan cairan sisa magma akhir, namun masih mengandung logam-logam tertentu. Cairan ini disebut sebagai cairan hydrothermal, yang akan membentuk mineral-mineral logam pada tempat yang baru, yang dianggap asal dari mineral epigenetic. Proses hydrothermal dikelompokkan menjadi:
  • Hypothermal, cairan yang berada di tempat yang dalam dengan suhu antara 300o-500oC
  • Mesothermal, cairan yang berada di tempat yang tidak begitu dalam dengan suhu antara 150o-300oC
  • Epithermal, cairan yang berada di tempat yang dangkal dengan suhu antara 50o-150oC.

Pada saat cairan sisa magma masuk ke dalam cekah-celah batuan, maka akan terjadi reaksi kimia dengan dinding celah (wall rocks) dan memungkinkan terjadinya alterasi. Alterasi pada wall rocks ini dikenal sebagai wall rocks alteration.
Mineral-mineral logam ataupun semi logam dan non logam yang terbentuk antara lain:
Tabel 3.3. Klasifikasi bahan galian magmatik
Tipe
Proses
1.   Magmatik awal

a. Disseminasi
Penghabluran kristal ditandai dengan diikuti terjadinya konsentrasi bahan galian
b. Pemisahan
Pemisahan kristal yang diikuti terjadinya konsentrasi bahan galian
c. Injeksi
Pemisahan Kristal yang kemudian diikuti dengan injeksi
2. Magmatik akhir

a. Pemisahan cairan
    magma sisa
Pemisahan kristal diikuti pengumpulan cairan magma sisa
b. Injeksi cairan
Pemisahan kristal diikuti pengumpulan sisa cairan magma disertai penekanan atau injeksi
c.Pemisahan cairan
   magma
Pemisahan cairan immisibel disertai pengumpulan

d. Injeksi cairan immisibel
Pemisahan cairan immisibel disertai injeksi

Tabel 3.4. Bahan galian yang terbentuk oleh pembekuan magma
Endapan mineral
Unsur yang dihasilkan
1. Logam murni

a. Platina dan khromit atau sulfide Ni-Cu-Co
Platina
b. Osium, iridium, palladium dan lainnya
Platina
2. Oksida-oksida

a. Magnetit, beberapa hematit
Besi
b. Magnetit, beberapa hematit
Besi dan Titanium
c.Ilmenit
Titanium
d. Khromit
Khromium
e. Wlframit
Wolfram (Tungsten)
d. Korundum
Korundum
3. Sulfida-sulfida

a.   Kalkopirit, penlandit, polidimit, sperrylit dengan
    pirhotit dan logam mulia
Nikel dan Tembaga
b. Pentlandit dan polidimit dengan pirhotit
Nikel
c. Bornit, dan kalkopirit jarang dengan pirit
Tembaga
d. Molibdenit (jarang)
Molibdinium
4. Batu permata

a. Intan
Intan*
b. Pirop, almandit
Garnet*
c. Peridotit
Periodot*
* bukan unsur yang dihasilkan tetapi mineral yang dimanfaatkan

Tabel 3.5. Bahan galian yang terbentuk oleh metasomatisme
Macam mineral
Macam endapan
1. Magnetit
Besi
2. Emas bersama arsenopirit, magnetit, sulfida besi
Emas
3. Magnetit, korundum, garnet dan lain silikat
Amril
4. Garnet dan silikat-silikat
Garnet
5. Grafit dan silikat sentuh
Grafit
6. Molibdenit, pirit, dan garnet
Molibden
7. Oksida mangaan dan besi, silikat-silikat
Mangaan
8. Sfalerit dengan magnetit, sulfida timbal dan besi
Seng
9. Kalkopirit dan bornit dengan pirit,pirhotit,
    tembaga sfalerit, molibdenit, dan oksida
Tembaga
10. Galenit, magnetit, dan sulfida besi, tembaga
Timbal
11. Kassiterit, wolframit, magnetit, scheelit,
      pirhortit
Timah
12. Scheelit, dan sulfida-sulfida atau wolframit
      dengan wolfram, molibdenit dengan sulfida-
      sulfida
Wolfram

Tabel 3.6. Hasil alterasi kaitannya dengan dinding celah

Letak
Kondisi
Batuan dinding
Beberapa hasil alterasi
Dangkal
Epithermal
Batugamping
Silisifikasi


Lava-lava
Mineral lempung, alunit


Batuan intrusi
Khlorit, epidot, kalsit, kuarsa, beberapa serisit, mineral lempung
Sedang
Mesothermal
Batugamping
Menjadi silikaan s/d jasperoitan, dolomite dan siderit


Serpih, lava-lava
Silisifikasi, mineral lempung


Batuan beku asam
Pada umumnya serisit, kuarsa dan beberapa mineral lempung


Batuan beku basa
Membentuk epidot, khlorit
Dalam
Hypothermal
Batuan granitik
Greizen, topas, mika,


Sekis-sekis
Turmalin


Lava-lava
Piroksen-piroksen, amphibol


Gambar 3.2. Gunung api aktif (gbr.kiri), tebing curam dipinggir jalan (gbr.kanan). 


Gambar 3.3. Puncak gunung api yang dorman (gbr.kiri), peta geologi
dengan puncak digambarkan dengan warna merah.


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
;