Jumat, 25 Desember 2015

BENTANGALAM STRUKTURAL (Verstappen)

III.1.Pengertian 
Bentangalam struktural adalah bentangalam yang pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. Struktur geologi yang dimaksud disini adalah struktur sekunder, seperti kekar, lipatan dan sesar. 

Ciri-ciri bentangalam struktural :
  1. Beda tinggi yang menyolok pada daerah yang sempit.
  2. Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada posisi atau elevasi yang hampir sama.
  3. Adanya kenampakan dataran atau depresi yang sempit memanjang.
  4. Dijumpai sistem gawir yang lurus (pola kontur yang lurus dan rapat).
  5. Adanya batas yang curam antara perbukitan atau pegunungan dengan dataran yang rendah.
  6. Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.
  7. Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang naik atau terangkat
  8. Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis, concorted serta modifikasi ketiganya.
  9. Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus.
III.2.Faktor-Faktor Pembentuk Bentangalam Struktural 
Yang menyebabkan adanya bentang alam struktural adalah :
  1. Kekar
  2. Lipatan
  3. Sesar
Struktur-struktur sekunder diatas biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja yaitu proses tektonik. Proses ini mengakibatkan adanya pengangkatan, pengkekaran, patahan dan lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang khas, sehingga mengakibatkan pembentukan bentangalam baru.

III.3.Macam-Macam Bentuklahan Asal Struktural 
  1. Pegunungan lipatan: Pegunungan lipatan adalah suatu pegunungan yang terbentuk oleh struktur lipatan yang relatif sederhana, sedangkan pegunungan dengan lipatan-lipatan yang rumit disebut pegunungan kompleks (complex mountain).
  2. Pegunungan patahan (block mountain); Pegunungan patahan ini merupakan hasil deformasi dengan sesar. Jenis sesar yang mengontrol bentang alam ini adalah sesar naik/turun ataupun sesar geser.
  3. Gawir (scarps); Adalah bentuklahan berbentuk bukit memanjang serta berlereng terjal sebagai bidang patahan atau sesar.
  4. Amblesan (graben); Adalah bentuklahan depresi berbentuk datar dan dibatasi oleh bidang-bidang sesar sebagai hasil block faulting.
  5. Tonjolan (horst); Adalah bentuklahan berbentuk bukit yang dibatasi oleh bidang-bidang sesar sebagai hasil block faulting.

Gambar 2. Macam-macam bentuklahan asal struktural. 
(sumber: Budi Brahmantyo dan Bandono, 2010)



Tabel 2. Klasifikasi bentuklahan asal struktural (Verstappen,1983). 
(Sumber : Suroso Sastropawiro, Sugeng Raharjo dkk, 2009)


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
;