Senin, 18 Juli 2016 1 komentar

I Lava You

Lava Lyrics
feat. Kuana Torres Kahele, Napua Greig

A long long time ago there was a volcano
Living all alone in the middle of the sea
He sat high above his bay watching all the couples play
And wishing that he had someone too
And from his lava came this song of hope that he sang
Out loud everyday for years and years

I have a dream I hope will come true
That you're here with me and I'm here with you
I wish that the earth, sea, the sky up above-a
Will send me someone to lava

Years of singing all alone turned his lava into stone
Until he was on the brink of extinction
But little did he know that living in the sea below
Another volcano was listening to his song
Everyday she heard his tune her lava grew and grew
Because she believed his song was meant for her
Now she was so ready to meet him above the sea
As he sang his song of hope for the last time

I have a dream I hope will come true
That you're here with me and I'm here with you
I wish that the earth, sea, the sky up above-a
Will send me someone to lava

Rising from the sea below stood a lovely volcano
Looking all around but she could not see him
He tried to sing to let her know that she was not there alone
But with no lava his song was all gone
He filled the sea with his tears and watched his dreams disappear
As she remembered what his song meant to her

I have a dream I hope will come true
That you're here with me and I'm here with you
I wish that the earth, sea, the sky up above-a
Will send me someone to lava

Oh they were so happy to finally meet above the sea
All together now their lava grew and grew
No longer are they all alone with aloha as their new home
And when you visit them this is what they sing
I have a dream I hope will come true
That you'll grow old with me and I'll grow old with you
We thank the earth, sea, the sky we thank too
I lava you
I lava you
I lava you

Indonesia
Pada jaman dahulu kala adalah gunung berapi
Berada di tengah laut, Ada seseorang Hidup sendirian di tengah laut
Dia duduk tinggi di atas Teluk, menonton semua pasangan sedang bercengkrama
Dan berharap bahwa ia memiliki seseorang juga
Dan dari lava nya datang lagu ini dengan suatu harapan seperti ungkapan lagu ini
Tertawa keras Berhari-hati bahkan bertahun-tahun

Saya punya mimpi saya berharap akan menjadi kenyataan
Bahwa kau di sini bersamaku dan aku di sini dengan Anda
Saya berharap bahwa bumi, laut, langit di atas kita
Dan Akan mengirim saya seseorang

Bertahun-tahun dia bernyanyi sendirian dan Terjadilah berubah lava nya menjadi batu
Sampai dia berada di ambang kepunahan
Tapi dia tahu sedikit bahwa Kehidupan yang di bawah laut
Gunung berapi lain mendengarkan lagunya
Setiap hari ia mendengar lagu dan lava nya tumbuh dan tumbuh
Karena ia percaya lagunya itu dimaksudkan untuk dia
Sekarang dia sangat siap untuk bertemu dengannya di atas laut
Saat ia menyanyikan lagu tentang harapan untuk terakhir kalinya

Saya punya mimpi saya berharap akan menjadi kenyataan
Bahwa kau di sini bersamaku dan aku di sini dengan Anda
Saya berharap bahwa bumi, laut, langit di atas kita
Dan Akan mengirim saya seseorang

Tinggi dari laut Kebawah berdiri sebuah gunung berapi yang indah
Ia ngin memandangnya tapi ia tidak bisa melihatnya
Dia mencoba untuk menyanyi untuk membiarkan dia tahu bahwa dia tidak sendiri
Tapi dengan karena tidak ada lava lagunya hanya berlalu begitu saja
Dia mengisi laut dengan air matanya dan melihat mimpinya hilang
Saat ia ingat lagunya tidak terlalu berarti baginya

Saya punya mimpi saya berharap akan menjadi kenyataan
Bahwa kau di sini bersamaku dan aku di sini dengan Anda
Saya berharap bahwa bumi, laut, langit di atas kita
Dan Akan mengirim saya seseorang

Oh mereka begitu senang akhirnya bertemu di atas laut
Semua bersama-sama sekarang mereka tumbuh dan tumbuh
Tidak lagi mereka sendirian, aloha sebagai rumah baru mereka
Dan ketika Anda mengunjungi mereka, mereka kan menyanyikan ini

Saya punya mimpi saya berharap akan menjadi kenyataan
Bahwa engkau diriku bersama-sama hinggat tua tiba dan saya akan menjadi tua dengan Anda
Kami berterima kasih kepada bumi, laut, langit kita terima selalu



Senin, 06 Juni 2016 0 komentar

Adab Berbuka Puasa - Apa & Bagaimana ???





Apa yang dibaca ketika hendak Berbuka Puasa?
1. Perbanyaklah doa.
Perlu diketahui bahwa ketika hendak berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya do'a.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " 

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدّ، دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصّـَائِمِ، وَدَعْوَةُ 

الْمُسَافِرِ

" Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ada tiga orang yang do'anya tidak ditolak : (1) Doa orang tua kepada anaknya, (2) Orang yang berpuasa ketika berbuka, (3) Do'a orang yang sedang safar (musafir)." Hadits Shohih   ((HR. al-Baihaqi 3/345 dan yang lainnya). Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam kitab Silsilah Ahaadits as-Shohihah no. 1797)

2. Bacalah Bismillah ketika hendak membatalkan puasa dengan makan dan minum
sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ 

تَعَالَى فِى أَوّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوّلَهُ وَآخِرَهُ

"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: "Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)".   Hadits Shohih  (HR. Abu Daud no. 3767, Ahmad 6/207-208 dan At Tirmidzi no. 1858 dari Aisyah radhiallahu’anha. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani menilai bahwa hadits tersebut shahih di kitab Irwaul Ghalil Fi Takhrij Ahaadits Manaris Sabiil no. 1965)

Apa yang dibaca ketika setelah Berbuka Puasa?
Hendaknya kita membaca doa ketika setelah membatalkan puasa dengan doa sebagai berikut:
Doa Setelah Membatalkan Puasa/Doa Berbuka Puasa

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ:

"Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa :

«ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”
Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."  Hadits Hasan,   HR. Abu Daud no. 2357, An-Nasa-i dalam As Sunan Al-Kubro no. 3315 dan selainnya. Lihat Irwaul Ghalil no. 920.

Kapan doa berbuka puasa dibaca, apakah sebelum atau setelah makan dan minum?
Secara dhohir doa berbuka puasa "Dzahabadhoma-u....dst" dibaca setelah membatalkan puasa dengan makan dan minum. hal ini berdasar dalil :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظّـَمَأُ 

وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»

Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa : "Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah." Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki" Hadits Hasan, Lihat takhrij hadits sebelumnya.

Kenapa diucapkan setelah membatalkan puasa?
Dalil Pertama:
Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, "Abdullah bin Umar berkata, 'Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau mengucapkan ….(lihat hadits sebelumnya)'"
Yang dimaksud dengan إِذَا أَفْطَرَ adalah "apabila setelah makan atau minum". Dari sisi lughoh (bahasa), kata أَفْطَرَ menggunakan fi'l madhi yaitu bentuk kata kerja lampau. Maka diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "telah berbuka". Berdasarkan tinjauan ini, maka diambil kesimpulan do'a dibaca setelah berbuka puasa yang menandakan bahwa orang yang berpuasa tersebut telah "membatalkan" puasanya pada waktunya (yaitu ghurubus syams/terbenamnya matahari). Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan atau minum saat berbuka. Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan "bismillah"

Dalil Kedua:
Imam an-Nasa-i memberikan judul bab di kitabnya As Sunan Al- Kubro dan Amalul Yaum wal Lailah yaitu. مَا يَقُولُ إِذَا أَفْطَرَ  (Apa yang dibaca setelah berbuka puasa). Perlu diketahui, secara umum para Imam penyusun Kitab Hadits Sunan/Shohih (Imam al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa-i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya) menghimpun kitabnya berdasarkan kategori dan diklasifikasikan per-bab, dan setiap bab mencerminkan ketetapan fiqih dari para Imam tersebut. Seperti Imam al-Bukhori menyebutkan dalam kitabnya Bab "Al-Ilmu Qablal Qauli wal Amal" – "Bab Ilmu sebelum Perkataan dan Perbuatan" dijelaskan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarah Shohih Bukhori "Ibnul Munir menafsirkan (pemberian nama bab oleh Imam al-Bukhori) makna bab tersebut yaitu bahwa ilmu merupakan syarat benarnya perkataan dan perbuatan maka tidak ada artinya keduanya kecuali dengan ilmu." (Lihat Fathul Bari Syarah Shohih al-Bukhori 1/210 cet. Daarus Salam ar-Riyadh th. 1421 H)

Doa Berbuka yang Dho'if lagi Masyhur?
Adapun do'a berbuka yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin yaitu,

«اللَّهُـمّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ»

Allahumma Laka Sumtu Wa'Ala Rizqika Afthortu (Ya Allah untukmulah aku berpuasa dan atas rezkimu aku berbuka)

Hadits secara lengkapnya sebagaimana berikut:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنّهُ بَلَغَهُ " أَنّ النّبِيّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ كَانَ

 إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «اللَّهُمّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ»

" Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan :Allahumma Laka Sumtu Wa'Ala Rizqika Afthortu (Ya Allah untukmulah aku berpuasa dan atas rezkimu aku berbuka) [Riwayat : Abu Dawud No. 2358, Baihaqi 4/239, dan yang lainnya]

Dan sanad hadits ini mempunyai dua cacat.
Pertama :
"Hadits tersebut adalah hadits Mursal, karena Mu'adz bin (Abi) Zur'ah seorang Tabi'in bukan shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. (hadits Mursal adalah : seorang tabi'in meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tanpa perantara shahabat langsung dinisbatkan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wassalam).

Kedua :
"Selain itu, Mu'adz bin Abi Zuhrah ini seorang rawi yang Majhul. Tidak ada yang meriwayatkan dari padanya kecuali Hushain bin Abdurrahman. Sedang Ibnu Abi Hatim di kitabnya Jarh wat Ta'dil tidak menerangkan tentang celaan dan pujian baginya".

Hadits mursal merupakan hadits dho'if karena sanadnya yang terputus. Syaikh Al Albani pun berpendapat bahwasanya hadits ini dho'if. (Lihat Irwaul Gholil, 4/38) Hadits semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath Thabrani dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perawi dho'if yaitu Daud bin Az Zibriqoon, di adalah seorang perawi Matruk (yang haditsnya ditinggalkan) sebagaimana penilain Abu Az-Zur'ah ar-Razi dalam Mizanul I'tidal 2/7 dan al-Hafizh dalam Taqribut Tahdzib juga menilai Dawud bin Az-Zibriqoon sebagai Matruk (lihat Taqribut Tahdzib no. 1795 tahqiq Abu Ashbal Shoghir Ahmad Syaghif al-Bakistani cet. Daarul Ashimah 1423 H). Berarti dari riwayat ini juga dho'if. Syaikh Al Albani pun mengatakan riwayat ini dho'if. (Lihat Irwaul Gholil, 4/37-38)

Apa yang dimakan ketika berbuka?
Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam menganjurkan kepada umatnya agar berbuka puasa dengan:
  • Ruthob (Kurma Masak berwarna Coklat muda masih basah)
  • Tamr (Kurma matang yang sudah kering)
  • Air

Hal ini berdasarkan dalil yang shohih yaitu:

حَدّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ، حَدّثَنَا عَبْدُ الرّزّاقِ، حَدّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، 

حَدّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيّ، أَنّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ: «كَانَ رَسُولُ اللّهِ 

صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلّـِيَ، فَإِنْ لَمْ 

تَكُنْ رُطَبَاتٌ، فَعَلَى تَمَرَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ»

(Imam Abu Dawud berkata) 'Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Hanbal, (Dia Ahmad bin Hanbal berkata) 'Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, (Dia Abdurrazaq berkata), 'Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman, (Dia Ja'far bin Sulaiman berkata), 'Telah mengabarkan kepada kami Tsabit al-Bunaniy, bahwa dia telah mendengar dari Anas bin Malik (radhiallahu'anhum) berkata, "Rasulullah Shallallahu'alahi wassalam berbuka dengan beberapa ruthob (Kurma matang namun masih basah) sebelum melakukan sholat, jika tidak ada Ruthob maka dengan beberapa Tamr (kurma matang kering), jika itu tidak ada maka beliau meminum air beberapa kali tegukan.

Hadits Shohih,   (HR. Abu Dawud no. 2356, At-Tirmidzi no. 696, Ad-Daruquthni no. 2278, Al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/597 no. 1576, Al-Baihaqy 4/239. Dihasankan oleh Syaikh Albani di Irwaul Gholil no. 922 )

Hadits-hadits di atas mengandung beberapa pelajaran berharga, antara lain :
  1. Dianjurkannya untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada maka boleh memakai tamr (kurma kering), jika tidak ada pula maka minumlah air.
  2. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum melaksanakan shalat. Hal ini merupakan strategi pengaturan yang sangat teliti, karena puasa itu mengosongkan perut dari makanan sehingga hati tidak mendapatkan suplai makanan dari perut dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel tubuh. Padahal rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai hati apalagi kalau dalam keadaan basah. Setelah itu, hati pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak.
  3. Air adalah pembersih bagi usus manusia dan itulah yang berlaku alamiyah hingga saat ini.

(Lihat Taudhihul Ahkaam min Bulughil Maraam oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany yang disyarah oleh Syaikh Abdullah bin Abdirrahman al-Bassaam III/477 no. 549, cet. Maktabah as-Sadi th. 1423 H.)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah memberikan penjelasan tentang hadits di atas, beliau berkata, "Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan menyantap kurma atau air mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apa pun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai untuk liver (hati) yang dapat disuplay langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air. Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi. Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu." ( Lihat Ath-Thibb an-Nabawy oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, hal. 309, cet. Maktabah Nizaar Musthafa al-Baz, th. 1418 H.)

Insya Allah akan berlanjut ke pembahasan Takhrij Hadits Berbuka dengan Sesuatu yang Dimasak dengan api, semoga bermanfaat, barakallahu fikum

Maraji'
  • Shohih al-Bukhori dan Shohih Muslim cet. Daar al-Ma'rifah.
  • Sunan At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah, Abu Dawud cet. Maktabah al-Ma'arif.
  • Mustadrak al-Hakim cet. Dar Ibn Hazm th. 1428 H.
  • Musnad Imam Ahmad cet. Baitul Afkar Dauliyah.
  • Irwaul Ghalil Fi Takhrij Ahaadits Manaris Sabiil oleh Syaikh Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani cet. Al-Maktab al-Islamy th. 1405 H.
  • Silsilah Ahaadits ashShohihah dan Silsilah Ahadits Adhoifah oleh Syaikh Muhammad Nashirrudin al-Albani cet. Maktabah al-Ma'arif.
  • Ath-Thibb an-Nabawy oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, hal. 309, cet. Maktabah Nizaar Musthafa al-Baz, th. 1418 H
  • Taqribut Tahdzib oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, tahqiq Abu Ashbal Shoghir Ahmad Syaghif al-Bakistani cet. Daarul Ashimah 1423 H.
  • Siyar A'lam an-Nubala oleh Imam adz-Dzahabi cet. Muassassah Ar-Risalah th. 1405 H
  • Fathul Bari Syarah Shohih al-Bukhori oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani cet. Daarus Salam ar-Riyadh th. 1421 H.
  • Lihat Mizanul I’tidal fi Naqdir Rijal oleh Imam adz-Dzahabi cet. Ar-Risalah al-Alamiyah th.1430 H
  • Taudhihul Ahkaam min Bulughil Maraam oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany yang disyarah oleh Syaikh Abdullah bin Abdirrahman al-Bassaam III/477 no. 549, cet. Maktabah as-Sadi th. 1423 H.
  • Buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur’an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rakhmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah – Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H.
Senin, 14 Maret 2016 0 komentar

Jika Kamu Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini..


Saat yudisium tiba, tidak ada yang lebih penting buat mahasiswa selain nilai. Tiap mahasiswa pasti penasaran dengan indeks prestasi komulatif yang diperolehnya.

Sangking penasarannya, banyak mahasiswa yang begadang sampai jam 00.00 supaya segera lihat nilainya. Gagal loading, coba lagi. Gagal lagi, coba lagi.

Perasaan senang hinggap kalau IPK kita cumlaude. Dengan gaya sok rendah hati yang dibuat-buat, kita akan memposting transkrip nilai di Facebook.

Tapi kalau IPK kita jeblok, dengan nada tegar yang dibuat-buat kita akan nulis status “IPK bukan segalanya.” Atau, “Yang penting adalah proses mendapatkannya.”

Hak untuk bangga atau tidak terhadap IPK adalah hak personal. Tapi, ada baiknya kalau mahasiwa merenungkan 15 pertanyaan ini :

1. Bagaimana IPK Dibuat?
Di dunia akademik, metedologi adalah hal penting yang tak boleh diabaikan. Dalam penelitian, misalnya, peneliti harus pertanggungjawabkan sumber dan analisis datanya. Dari mana data berasal? Bagaimana data itu diolah dan dianalisis?

Idealnya, pertanyaan serupa juga perlu diungkapkan terhadap IPK. Bagaimana dosen memunculkan angka antara 0 sampai 4 itu di kartu hasil studimu?

Secara normatif, skala 0 sampai 4 pada IPK adalah akumulasi penilaian kuantitatif dari nilai tugas, nilai ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Ketiga komponen itu dijumlahkan dengan rasio bobot tertentu. Ada dosen yang membuat rasio 1:1:1, ada yang 1:2:3, ada juga yang 2:1:2.. Tapi, apakah penghitungan itu dilakukan secara ketat? Hanya Tuhan dan dosenmu yang tahu.

2. Mengapa Universitas Perlu Membuat IPK?
Universitas menggunakan IPK sebagai alat ukur. Alat ukur biasanya menghasilkan angka atau tanda lain yang merepresentasikan sebuah kondisi. Angka atau tanda ini kemudian dibaca untuk mengetahui kondisi aktual. Dalam hal IP, kondisi yang ingin diketahui adalah perkembangan performa akademik mahasiswa.

Dengan IP, universitas bisa membuat kebijakan yang sesuai kebutuhan mahasiswa. Misalnya, mahasiswa ber-IPK rendah harus mengikuti pendalaman. Adapun mahasiswa IPK tinggi boleh mengikuti kuliah lanjutan.

3. Mengapa di Dunia Ini Harus Ada IPK?
Para pemikir positivistik zaman dulu percaya bahwa realitas hanyalah sesuatu yang dapat dilihat, diamati, diukur. Di luar sesuatu yang dilihat hanyalah takhayul, omong kosong, atau ilusi.

Keyakinan ini tampaknya diadopsi oleh para akademisi beraliran sama. Mereka hanya percaya sesuatu ada jika tampak, terlihat, dan terukur.

Mereka percaya kemampuan, pemahaman, dan penghayatan mahasiswa terhadap sebuah konsep juga harus terukur. Mereka baru percaya bahwa seseorang mampu, paham, atau menghayati jika ada indikatornya.

Keyakinan semacam inilah mendorong para dosen membuat alat ukur dengan berbagai alat tes. Dulu orang percaya soal pilihan ganda cukup akurat. Belakangan, orang yakin soal pilihan ganda adalah kekonyolan sehingga perlu ditinggalkan.

Untuk menggantikan itu, para dosen membuat alat ukur lain, misalnya ujian lisan, menulis makalah, atau portofolio.

4. Apakah IPK Cukup Akurat untuk Menilai Prestasi Mahasiswa?
Jika digunakan untuk mengukur aspek kognitif, tes-tes tertulis mungkin cukup memadai. Tapi, tes-tes semacam itu tidak bisa membaca aspek-aspek kemanusiaan lain, misalnya keyakinan, penghayatan, dan pengamalam. Padahal ketiga hal itu merupakan tujuan tertinggi pendidikan.

Ada sebuah kasus. Seorang guru agama Islam menggelar ujian lisan dengan meminta siswanya menghafal surat Al-Maa’uun. Siswa A mendapat nilai bagus karen hafal surat pendek itu. Tapi siswa B justru mendapat nilai jelek. Siswa B tidak hafal surat Al-Maa’uun, meskipun ia hafal surat Ali Imron.

5. Benarkah Orang Tua Kita Senang IPK Kita Tinggi?
Tiap orang tua berharap anaknya jadi orang baik – apa pun profesinya. Jika anaknya kuliah, tentu saja orang tua ingin anaknya jadi lebih cerdas dari sebelumnya.

Beberapa orang tua bangga anaknya ber-IP tinggi karena bisa dijadikan bahan obrolan di kantor. Beberapa orang tua senang anaknya cepat lulus supaya bisa dipamerkan dengan tetangga.

Tapi, ada juga orang tua yang tak ambil pusing dengan IPK anaknya. Mereka woles. Asal kamu bahagia, dia ikut bahagia juga; berapa pun IPK-mu.

6. Jika IPK Saya Rendah, Apakah Berarti Saya Bodoh?
Masih ingat pidator Erica Goldson saat pidato kelulusan? Lulusan terbaik itu menyinggung satu hal penting.

“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.”

Fulan percaya, untuk dapat nilai bagus mahasiswa hanya harus melakukan hal yang sangat sederhana: turuti dosen. Kalau bisa, beri lebih dari yang mereka minta. Dosen suruh buat satu makalah, buatlah 3 makalah. Dosen minta Anda presentasi, berkhutbahlah! Dosen minta Anda rajin kuliah, berangkatlah ke kampus sebelum Shubuh.

Tapi, itu pilihan yang punya risiko juga. Jika kamu terlalu sibuk menuruti keinginan dosen, kamu justru tidak sempat menuruti keinginanmu sendiri.

Sata mahasiswa lain naik gunung, kamu di kos kerjakan laporan praktikum. Saat temanmu rafting di Serayu, kamu justru buat paper. Sementara temanmu pergi ke bioskop sama pacar, kamu malah antri di servisan komputer gara-gara laptopmu njebluk!

7. Apakah IPK Berpengaruh Terhadap Masa Depan Saya?
Tergantung kamu ingin jadi apa kelak. Kalau mau jadi karyawan, tentu kamu perlu IPK bagus supaya bisa ikut rekrutmen. Tapi kalau kamu pengin jadi pengusaha, yang lebih kamu perlukan adalah kecapakan berinovasi dan mental baja.

Kalau kamu pengin jadi pengacara dan buka firma hukum sendiri, IPK tinggi juga tidak mutlak diperlukan. Yang lebih kamu perlukan adalah kecakapaan analisis.

Kalau kamu pengin jadi seniman, berkreasilah. Buatlah sesuatu yang bisa dinikmati banyak orang.

8. Benarkah Perusahaan Suka Karyawan Ber-IPK Tinggi?
Beberapa perusahaan membuat syarat ketat saat rekrutmen. Biasanya mereka hanya mengizinkan sarjana dengan IPK di atas 2,75 untuk ikut seleksi.

Sikap perusahaan ini, menurut beberapa analisis bukan strategi merekrut mahasiswa cerdas. Mereka hanya sedang menghindari merekrut karyawan malas.

Sebab, IPK 2,75 itu standar. Itu bisa diperoleh dengan cara-cara standar. Berangkat kuliah, presensi, nulis makalah, lalu ikut ujian. Jika IPK-mu di bawah itu, ada kemungkinan kamu malas. Itu saja.

9. Apakah IPK Membantu Kita Memperoleh Jodoh Idaman?
Menurut analisis psikologi sosial Prof Yamato Sukamesum, jumlah cowok yang tertarik dengan cewek karena kecerdasannya tidak lebih banyak daripada jumlah cowok yang tertarik dengan cewek karena fisiknya.

Kalau kamu tidak percaya, perhatianlah saat cowok ngobrol dengan cewek yang baru dikenalnya. Dia memang berlagak memperhatikan pembicaraan, tapi percayalah, pandangan matanya akan “luber” ke mana-mana.

Begitu pula buat cowok nih. Cewek tidak tertarik dengan cowok pintar (apalagi sok pintar!). Lebih banyak perempuan justru tertarik dengan laki-laki yang membuatnya nyaman.

Kamu bisa lihat sendiri di sekolah. Populasi jomblo lebih banyak diisi oleh pecinta karya ilmiah. Cowok yang bisa masukan bola ke keranjang setinggi 3 meter justru sering gonta-ganti pacar kan?

10. Apakah Calon Mertua Menanyakan IPK Saat Lamaran?
Tentu saja iya (jika calon mertuamu adalah dosen pembimbing skripsimu di kampus). Bukan cuma tanya IPK, dia bahkan akan tanya kenapa rasio sampel dan populasi tidak representatif. Dia akan tanya bagaimana data A dan B ditriangulasikan.

Tapi kalau calon mertuamu adalah dai, dia tidak akan tanya IPK. Dia cuma akan memintamu shalat yang rajin.

11. Apakah IPK Tinggi Bisa Diagungkan ke Bank?
Tidak! Bank tidak peduli dengan kepintaran orang di sekolah. Bank lebih peduli pada kepintaran orang menghasilkan uang.

Ini memang fakta yang kej(i)am. Tapi memang begitulah cara bank bekerja.

Mereka bisa memberi kredit 5 miliar pada juragan tanah lulusan SD, tapi susah sekali memberi kredit pada lulusan cum laude untuk sekadar buka usaha.

12. Berapa IPK yang Diperlukan Agar Bisa Jadi Presiden?
IPK Joko Widodo saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada hanya 3,05. Tapi dia jadi presiden negara terbesar keempat di dunia.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama lulus dari Jurusan Ilmu Politik Columbia University, tapi tanpa penghargaan. Konon dia bisa diterima di Harvard Law School karena politik afirmasi ras. Selain itu, saat itu karirnya sedang bersinar sebagai tokoh politik berhaluan liberal.

Tersebar guyon, sarjana dengan nilai A atau cocoknya jadi dosen, peneliti, atau ilmuwan. Kalau nilanya B cocok jadi karyawan atau PNS. Kalau nilainya C cocok jadi pengusaha. Kalau C atau D, cocoknya jadi politisi.

13. Jika Ditanya, Apa yang Dibawa Mati? Nilai IPK Atau Proses Mendapatkan IPK?
Sebagai orang yang beriman, tentu kita sudah tahu jawabannya.

14. Apakah Soekarno Pernah Nyontek Supaya Dapat IPK Bagus?
Saat sekolah Teknik di Bandung, dia pernah bekerja sama dengan mahasiswa lain saat ujian. Dan dia menyebut perbuatan itu sebagai “gotong royong”. Tidak percaya? Bacalah buku Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adam.

15. Pertanyaan Terpenting: Kapan Kampus Akan Berhenti Memproduksi IPK?
Segera. Tidak lama lagi orang tidak percaya lagi dengan penilaian kuantitatif. Masyarakat ingin penilaian akademik yang lebih otentik. Saat itulah kampus akan berhenti memproduki angka-angka.


[Tulisan dibuat sebagai bahan pembelajaran & motivasi bahwa IPK tinggi juga harus dibarengi dengan skill yang memadai]


Jumat, 26 Februari 2016 0 komentar

Visible Geology - Aplikasi Online Interaktif

Aplikasi dibuat untuk membantu menghemat waktu dan mempermudah peneliti/ pelajar dalam mengolah data-data yang terlalu banyak. Jangan menjadi "GeoClick"! Basic itu penting! Seperti yang dikatakan Wallace, 1975 dalam textbook Basic Geological Mapping edisi keempat oleh Barnes dan Lisle, 2004:

"There is no substitute for the geological map and section – absolutely none. There never was and there never will be. The basic geology still must come first – and if it is wrong, everything that follows will probably be wrong."


Meskipun GRATIS, ada baiknya untuk mengetahui syarat dan ketentuan penggunaan dari tiap-tiap aplikasi. Syarat dan ketentuan dapat dibaca dalam user manual yang disertakan.


Visible Geology adalah sebuah aplikasi pemodelan geologi struktur berbasis online. Aplikasi ini sangat bagus digunakan dalam proses belajar mengajar, untuk memperkenalkan fitur-fitur geologi seperti; lapisan batuan, lipatan, patahan, dome, basin,dike, topografi, v-rule, struktur bidang, struktur garis, stereonet, diagram rose, histogram, cross section dan borehole dalam visualisasi 2 dan 3 dimensi. Hasil pemodelan bisa disimpan, diprint ataupun dieksport, dan yang paling penting lagi it's free!








Rabu, 24 Februari 2016 0 komentar

Plastik itu bahan modern yang memerlukan budaya modern harus bijak dalam mengelola tehologi yang benar !!!

Anda mungkin kesel diminta membayar plastik 200 rupiah. Sama .. Saya juga sebel. Lah wong saya beli minyak goreng saja pakai kemasan plastik yg juuh lebih susah diurai ketimbang tas kresek. Bahkan botol minuman juga semua pakai plastik, hampir semua kemasan menggunakan plastik. Tapi mengapa saya yg menjadi konsumen saja yg diminta membiayai lingkungan. Sedangkan industri yg mengemasnya malah relatif nyantai.

Sejatinya plastik merupakan bahan modern hasil kajian ilmu kimia material yg menjadi penolong manusia. Banyak bahan bangunan synthetis yg memanfaatkan plastik. Coba kalau tidak ada bahan bangunan berbahan dasar plastik, saya yakin hutan kita sudah amblas dipakai untuk membuat papan kayu.

Jadi jangan anti plastik. Tapi BUDAYAKAN MENGELOLA SAMPAH DENGAN BENAR !!









Jumat, 19 Februari 2016 0 komentar

Semua orang adalah Geologist

Gambar ini diolah dari inspirasi kata-kata Pablo Picasso (1881-1973), seorang pelukis kelas dunia yang berasal dari Spanyol, bahwa setiap anak terlahir sebagai pelukis hingga kemudian cara mereka tumbuh yang akan menentukan apakah bakat tersebut akan berkembang -- "Every child is an artist. The problem is how to remain an artist once he grows up."

Rasa-rasanya memang demikian. Sebagai makhluk intelegensia yang berkembang di permukaan Bumi, setiap anak manusia tentu akrab dengan alam sekitarnya. Bebatuan dan tanahnya, pegunungan dan lembahnya, sungai dan kedungnya, lautan dan teluknya. Rasa-rasanya memang dulu setiap kita adalah geologis dalam arti paling mendasar. Kita mengamati bebatuan, proses alamiahnya, dan kemudian mengetahui cara memanfaatkannya sesuai tingkat kebutuhan saat itu.

Meskipun tidak setiap anak akan mempelajari ilmu Geologi secara formal di bangku sekolah maupun pendidikan tinggi, namun sebagaimana setiap orang pasti mampu menghargai karya seni para empu, tentunya kita pun tetap bisa mengapresiasi upaya para ahli kebumian dalam membuka rahasia alam untuk kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Just pick a piece of rock, put it close to your ear, and listen to what it says about a story begins a long long time ago..



"Hanya memilih sepotong batu, meletakkannya dekat dengan telinga Anda, dan mendengarkan apa yang dikatakan tentang cerita dimulai waktu yang lama lalu"

"Setiap anak adalah seorang ahli geologi masalahnya adalah bagaimana untuk tetap ahli geologi sekali kita dewasa"
Senin, 01 Februari 2016 0 komentar

3D Geologic Map: easy and delicious

Bagaimana cara menyajikan peta geologi yang menarik dan mudah dipahami oleh orang awam? Kita perlu melihat peta 3D teknologi GoogleEarth berikut ... siapa tahu memberikan inspirasi. 

Anda ingin menjadi petani anggur yang sukses? Menurut peta geologi Lembah Valais - Swiss ini, buatlah ladang pada endapan kipas aluvium diantara batugamping kristalin yang tererosi. Dengan tampilan 3D interaktif, peta ini akan memandu Anda mencari lahan yang dibutuhkan.. pada warna putih dengan simbol garis menyebar (penanda morfologi kipas) diantara warna-warni oranye dan merah marun (batugamping aneka umur yang terekspos di permukaan). Garis-garis kontur akan memberikan informasi elevasi ketinggian calon ladang anggur Anda, dan tentunya membantu perhitungan biaya transportasi bila panen tiba.. semakin tinggi ladang Anda, tentu semakin dalam harus merogoh kocek untuk mengangkut hasil panen.

Jadi, peta geologi 3D itu mudah dipahami lho... dan bila telah panen anggur, tentu peta tadi akan terasa lezat..

(dari buku " Stein & Wein" (Batu dan Anggur) tulisan Kündig, Finger & Mumentahler)


0 komentar

Si Kaki Burung

Delta Mississippi merupakan tipe delta kaki burung: kurus panjang, bercabang lebar. Tapi apakah betul delta selalu membawa sedimen sungai ke laut? 

Foto ini menunjukkan air laut berwarna coklat adalah air keruh yang jenuh lumpur. Namun lumpur tersebut bukanlah berasal dari sungai-sungai delta. Melainkan berasal dari bagian luar delta (delta front), yang tererosi oleh gelombang dan arus laut.

Sungai-sungai delta sendiri malah berwarna gelap, menandakan tidak banyak lumpur yang terbawa olehnya.

Foto ini diambil NASA tahun 2007.


 


0 komentar

Transgressive Sequence of Ngrayong Tidal Flat, Blora


Formasi Ngrayong yang berumur Miosen Tengah, salah satu kelompok batuan penyimpan hidrokarbon utama di Cekungan Jawa Timur Utara, tersingkap sangat baik di lokasi penggalian tambang sirtu (pasir dan batu) di Polaman, Blora. Di lokasi ini, Formasi Ngrayong diwakili oleh tiga unit litologi, dari paling bawah adalah batulempung pasiran, ditutup oleh batupasir lempungan, dan paling atas dijumpai batugamping berbutir halus dengan kandungan fragmen bioklastika beraneka ragam [lihat Gambar a]. Seluruh batuan tersebut miring ke arah selatan dengan derajat kemiringan yang besar, sebagai sayap selatan dari Antiklin Pakel, yang diduga terangkat oleh sesar anjak di selatan Polaman.

Pengamatan terhadap struktur sedimen mengindikasikan bahwa Formasi Ngrayong di Polaman ini diendapkan pada lingkungan dataran pasang-surut (tidal flat) [lihat Gambar g] yang terlindung oleh suatu morfologi terumbu penghalang (rimmed carbonate barrier), dan secara keseluruhan menunjukkan adanya kondisi naiknya genang laut (transgresi), yaitu mulai: dataran lumpur intra-pasut (intertidal mud flat) yang mengendapkan unit batulempung pasiran; dataran pasir sub-pasut (subtidal sand flat) yang mengendapkan unit batupasir lempungan; dan paling atas adalah terumbu penghalang yang mengendapkan batugamping grainstone hingga wackestone.

Di zona transisi antara endapan intertidal mud flat dan subtidal sand flat, litologi batupasir lempungan menampilkan karakteristik struktur sedimen pengarian bergelombang (wavy lamination) [lihat Gambar c]. Struktur ini dibentuk oleh pergerakan sedimen dasar (bedload) yang digerakkan oleh arus searah dan menghasilkan gelembur-gelombang asimetris (asymmetric current ripple marks) [lihat Gambar b & e]. 

Struktur gelembur-gelombang asimetris sangat membantu dalam menentukan arah arus sedimentasi purba (paleocurrent) secara praktis di lapangan. Dengan memperhatikan kelerengan morfologi gelembur gelombang yang asimetris, lereng yang landai menunjukkan arah datangnya arus sedangkan lereng yang terjal menunjukkan arah bergeraknya arus [lihat Gambar e]. 

Meski demikian, mengingat lingkungannya adalah dataran pasang-surut, dimana dinamika arus akan sering bergantian antara arus pasang dan arus surut, tentunya informasi arus purba yang kita amati pada satu lapisan hanyalah mewakili salah satu arus utama di lingkungan itu saja. Hal ini tampak pada Gambar d, dimana lapisan batupasir di bagian bawah (B1) menunjukkan arah arus purba N154E (menuju ke tenggara), sedangkan lapisan batupasir diatasnya (B2) menunjukkan arah arus purba N334E (menuju ke baratlaut). Tentunya dinamika arus purba tersebut dapat memberikan gambaran kondisi geografi purba, terutama posisi relatif daratan dan laut (deposenter sedimentasi). Dengan dipadukan pemahaman terhadap geologi regional, dimana secara umum Zona Rembang menunjukkan sedimentasi di suatu paparan (shelf) sedangkan Zona Kendeng di selatan sering menunjukkan produk sedimentasi laut dalam (deeper marine), maka sementara ini secara umum dapat kita simpulkan bahwa batupasir B1 merupakan endapan arus surut (ebb current) yang bergerak menuju laut ke arah tenggara-selatan, dan batupasir B2 merupakan endapan arus pasang (flood current) yang bergerak menuju daratan ke arah baratlaut-utara.

Endapan batulempung pasiran pada dataran lumpur intra-pasut Ngrayong memiliki endapan mineral gipsum yang melimpah. Gipsum dengan struktur diskoidal hadir diantara perlapisan batulempung pasiran, dan tumbuh ke arah luar [lihat Gambar f], memaksa bidang perlapisan untuk terus membuka dan menghadirkan gipsum sebagai lensa-lensa didalam litologi tersebut. Kehadiran gipsum memberikan informasi menarik, dimana dibutuhkan kondisi geologi khusus untuk mampu mendukung kristalisasi mineral sulfat ini. Meski umumnya ditafsirkan bahwa gipsum terbentuk intensif pada lingkungan beriklim kering (arid) dengan tingkat evaporasi tinggi, seperti daerah pesisir gurun pasir di lintang tengah saat ini, namun dapat pula tingkat evaporasi yang tinggi tersebut terbentuk di daerah non-gurun saat kelembaban udara menurun drastis saat kondisi glasiasi maksimum (komunikasi personal dengan Pak Wartono Raharjo).

What a rock, what a story...
0 komentar

Saya Seorang Geologist Sejati....

REPOST
Saat ini merupakan saat dimana mahasiswa geologi dari hampir seluruh Universitas/Perguruan Tinggi dengan Jurusan Geologi lagi melakukan kerja lapangan untuk berbagai tujuan : Kuliah Lapangan, Kerja Praktek, Tugas Akhir dan sebutan2 lain. Sebagian besar mereka melakukan pekerjaan pemetaan geologi di daerah kerja masing, mulai daerah datar, bebukit landai sampai pegunungan curam, yang semua itu merupakan resiko pekerjaan geologi yang harus dipelajari dan dihayati. Untuk itu berikut diberikan beberapa catatan yang mungkin perlu untuk diperhatikan :
  1. Karena sifatnya kerja di lapangan dengan tingkat resiko bahaya yang lebih tinggi dari tempat lain, maka prinsip SHE : Safety, Health and Environment harus dijadikan acuan kerja. Jangan sembrono dan sok hebat. Jaga diri sendiri maupun jaga orang lain juga !
  2. Hampir semua tempat di bumi Indonesia ini (termasuk daerah kerja mahasiswa saat ini) telah dipetakan secara geologis dalam berbagai skala maupun berbagai tujuan. Laporannyapun sudah bertebaran di sejumlah publikasi resmi, intern maupun di badan pemerintah seperti BAPPEDA dan BAPEDALDA (?). Usahakan mencari itu semua (sejauh dimungkinkan), pelajari secara menyeluruh, kemudian buatlah ringkasa/resume yang meliputi daerah kerja anda. Hasil resume itu jangan dianggap sebagai kebenaran mutlah, tapi anggap sebagai HIPOTESIS yang harus sdr buktikan kebenaran dan kesalahannya dengan observasi obyektif di lapangan. Resume ini diperlukan agar pemeta lebih efisien dalam perencanaan maupun pelaksanaan kerja. Jadi jangan hanya membebek pada hasil terdahulu, apalagi kalau skala yang digunakan berbeda. Pemeta harus lebih percaya pada hasil observasinya yang konkrit dan obyektif.
  3. Pemeta harus berpegang teguh pada skala peta kerjanya dan mengobservasi data lapangan pada skala tersebut. Kalau digunakan skala 1 : 25.000 (skala standar peta RBI) maka jangan terlalu percaya pada penyebaran batas satuan yang tergambar pada peta skala 1 : 50.000, apalagi dari peta berskala 1 : 100,000. Apapun metoda pemetaan yang digunakan (Satuan Formal atau lepas) prinsipnya adalah sama yaitu, satuan yang didirikan harus : (a) punya karakter litologi yang khas, bisa dibedakan dengan satuan yang lain, (b) terpetakan penyebarannya pada skala peta kerja pemeta. Dengan kata lain semakin detail hasil pemetaan, semakin baik, karena hasilnya akan bisa dipakai untuk penerapan geologi yang lebih banyak.
  4. Untuk dapat melakukan evaluasi sendiri terhadap apakah hasil pemetaan sudah memadai atau belum, maka bisa digunakan acuan hakekat pemetaan geologi. Hakekat ini sering kurang disadari oleh pemeta karena pemeta (pemula) sering terperangkap pada pemenuhan prosedur daripada pencapaian tujuan pemetaan.
Setelah selesai pemetaan, maka cobalah untuk menilai apakah peta geologi dan semua lampiran dan laporannya sudah :
  • memberikan gambaran tentang macam, kondisi, proses, dan potensi geologi (potensi sumberdaya dan potensi bencana) yang ada dan teramati di daerah pemetan pada MASA KINI.
  • bisa digunakan untuk merekonstruksi macam, kondisi, proses2 dan lingkungan geologi di daerah pemetaan SEPANJANG WAKTU GEOLOGI, sejak terbentuknya batuan tertua di daerah pemetaan hingga saat ini.
  • bisa digunakan untuk memberikan saran yang kongkrit (dalam batas scope kerja) agar daerah yang dipetakan dapat dikembangkan dengan baik dan bijaksana sehingga bisa memberikan keamanan, meningkatkan kesejahteraan dan memberi landasan yang baik untuk pengembangan daerah tersebut di masa datang.
Demikianlah sumbang saran dari saya, geolog semoga semuanya nanti menjadi bagian dari the Outstanding Generation of Indonesian Geologists yang secara sungguh2 mencintai bangsa dan negaranya, Republik Indonesia, dan rela bekerja keras dan jujur untuk kemajuannya. Terima kasih, semoga berguna, salam hangat untuk semuanya. MERDEKA !!!


0 komentar

Ayo Move On - Kenapa sih Ayam Menyeberang Jalan?



"Why did the chicken cross the road?" merupakan salah satu lelucon dunia yang terkenal, sejak dipopulerkan di Kota New York tahun 1847, meski dikategorikan sebagai anti-humor (humor ironis) dan paronomasia (permainan kata arti jamak). Makna filosofis yang dipercaya oleh banyak orang selama ini adalah untuk memotivasi setiap orang "to get the other side" alias bahasa gaul sekarang.. to move on..

Namun menurut beberapa ahli fisika dunia, humor tersebut dianalisis secara serius. Cekidot...
  1. Albert Einstein : Ayam tidak menyeberang jalan. Jalan lah yang bergerak di bawah si ayam.
  2. Isaac Newton : Ayam yang diam cenderung untuk diam. Ayam yang bergerak cenderung untuk menyeberang jalan.
  3. Blaise Pascal : Ayam mendapatkan tekanan di sisi awal jalan. Namun, ketika ayam telah tiba di sisi jalan yang lain, tekanan tersebut masih dirasakan.
  4. Charles Coulomb : Ayam menemukan ayam lainnya untuk digantikan di seberang jalan.
  5. John Bell : Tidak ada ayam yang rahasia. Bila ada ayam yang tersembunyi, pastilah datangnya dari tempat yang jauh, dan setidaknya mereka menyeberang satu jalan untuk menuju kemari.
  6. Hans Geiger : Saya tidak tahu. Tapi mari kita hitung berapa kali ayam menyeberang jalan.
  7. Oskar Klein : Sesungguhnya ayam dapat tiba di seberang jalan tanpa harus menyeberanginya.
  8. Satyendra Bose : Telah ada ayam di seberang sana, sehingga ayam yang satu ini sangat mungkin ingin menyusulnya.
  9. Galileo Galilei : Ayam dapat menyeberang jalan, karena selalu menempatkan satu kaki di depan kaki lainnya, dan telah menempuh sejumlah langkah yang sama atau lebih besar daripada lebar jalan.
  10.  Peter Higgs : Pertama kali, kita harus dapat menemukan si ayam.
  11. Nicolaus Copernicus : Ayam telah menempuh orbit dalam radius tertentu terhadap matahari.
  12. George Francis FitzGerald : Awalnya si ayam agak ragu, tapi setelah mulai menyeberang, dia menyadari bahwa jarak sesungguhnya tidak sejauh yang diduga, sehingga dia memutuskan untuk tetap terus menyeberang.
  13. Johannes Keppler : Saya tidak tahu. Tapi saya senang si ayam melakukannya dengan kecepatan yang secara mengagumkan dijaga untuk tetap konstan.
  14. Norman Ramsey : Saya tidak tahu. Tapi saya telah menghitung bahwa ayam memerlukan waktu 4.71988362706153 detik untuk tiba di seberang jalan.
  15. Pierre de Fermat : Lupakan mengapa, saya akan tunjukkan bagaimana caranya ayam untuk tiba di seberang.
  16. Gustav Kirchhoff : Sebenarnya ayam menyeberang jalan sebanyak dua kali, karena keinginannya untuk membentuk lingkaran tertutup.
  17. Hugh Everett : Saya tidak tahu, tapi di seberang sana juga ada ayam yang tidak mau menyeberang.
  18. Archimedes : Saya berlari menyeberang jalan sambil berteriak dan menjerit, dan tidak lama setelahnya baru saya menyadari bahwa saya membawa ayam.
  19. Stephen Hawking : Fluktuasi keinginan si ayam secara tidak terhindarkan akan menciptakan suatu skenario bahwa dia akan tiba di seberang jalan, dengan adanya peluang untuknya tiba di seberang jalan.

Nah, bila anda suatu saat harus move on.. maka motif ayam yang mana akan anda ambil?
0 komentar

BARITO BASIN: GEOLOGY, TOURISM, AND ANCIENT HISTORY

Cekungan Barito, yang menempati bagian barat Kalimantan Selatan dan bagian timur Kalimantan Tengah, secara geologi merupakan cekungan sedimenter yang terbentuk akibat gaya isostasi pengangkatan Pegunungan Meratus. Pegunungan Meratus sendiri merupakan rangkaian pegunungan lipatan tektonik yang menyingkapkan batuan-batuan metamorfik dan batuan kerak samudera berumur pra-Tersier, serta mengangkat batuan-batuan Tersier pembawa batubara dan hidrokarbon di sisi timur maupun barat rangkaian tersebut.

Saat ini, pusat (depocentre) dari Cekungan Barito ditandai oleh genangan rawa dan danau yang sangat luas di Propinsi Kalimantan Selatan, membentang ratusan kilometer persegi di daerah Kabupaten Tabalong di utara hingga Kabupaten Hulu Sungai Selatan di ujung selatan. Hal ini menandakan aktifnya penurunan cekungan yang terus berlangsung hingga kini. Di sana, sebagian besar air permukaan yang mengerosi Pegunungan Meratus mengalir perlahan dalam pola pengaliran deranged dan menggenang dalam waktu yang lama pada kantong-kantong rawa di sekitar aliran sungai, sebelum akhirnya bergabung dengan aliran Sungai Barito untuk bermuara ke Laut Jawa di pesisir selatan Kalimantan. 

Secara ekonomi, tidak banyak yang bisa dilakukan terhadap lahan rawa sedemikian luas. Aktifitas ekonomi yang mengandalkan pertanian adalah berbasis pasang-surut (ladang padi gogo). Perikanan air tawar pun belum digarap dengan baik untuk mampu memberikan hasil optimal kepada masyarakat setempat. Selebihnya, ekonomi di daerah sepi ini ditopang oleh kemampuan urbanisasi dan migrasi penduduknya ke berbagai daerah di Kalimantan.. 
Meski demikian, terdapat dua jenis satwa bernilai ekonomis yang menarik untuk dilihat bila berkunjung ke kawasan ini, adalah bebek Alabio (ucapkan seperti bilang "I love You".. heheh..) yang merupakan persilangan bebek lokal dan bebek Peking, dan kerbau rawa (Latin: Bubalus bubalis) yang mampu berenang di air rawa. Keduanya telah lama diternakkan oleh masyarakat setempat. Khusus untuk kerbau rawa, bila berkunjung ke daerah penggembalaannya, yaitu Danau Panggang dan Negara, di sore hari akan disuguhkan atraksi menarik para penggembala dalam menggiring ratusan ternaknya ke kandang-kandang panggung (disebut kalang) di atas rawa. Menarik sekali.. mirip atraksi para koboy wild-wild west di Amerika sana.. bedanya ini para penggembala dengan perahu kecil bermesin (ketinting atau kelotok), bukan dengan kuda.. dan bukan pada scene padang pasir dengan kepulan debu, namun pada riak air rawa yang berwarna coklat pekat. 

Tidak banyak yang mengetahui, bila di balik panasnya udara di atas rawa dan genangan air yang enggan untuk mengalir di kawasan tersebut, tersimpan sejarah panjang yang sangat penting dan bermakna di Nusantara. 

Dimulai sekitar 200 tahun sebelum Masehi, terdapat kerajaan pertama di Pulau Kalimantan, bernama kerajaan Nan Sarunai (bermakna "Yang Termahsyur") didirikan oleh Suku Dayak Maanyan. Predikat "sarunai" sendiri tentunya bukan gelar kosong bagi suku maritim ini. Turut serta dalam penjelajahan negeri dan perdagangan rempah-rempah serta hasil hutan ke pulau-pulau Nusantara hingga ke Madagaskar dan India, penduduk Nan Sarunai sangat memanfaatkan lebarnya sungai Barito. Perjalanan dari pusat kerajaan (Lili Kumeah) di tepian Sungai Tabalong hanya menempuh waktu singkat untuk bergabung dengan Sungai Barito dan meluncur menuju Laut Jawa, ketika sebelum berkembangnya delta-delta di pesisir selatan Kalimantan yang ada saat ini. Kerajaan Nan Sarunai pun tumbuh stabil selama berabad-abad. Sebagai kerajaan berbasis suku, tidak ada politik ekspansif yang dianut oleh raja-raja Nan Sarunai, sehingga kerajaan ini tidak tercatat mengalami pembesaran wilayah. Meskipun berbasis satu-suku, Kerajaan nan Sarunai memiliki politik terbuka dan turut pula mengatur tata pemerintahannya seperti yang ada di Jawa dan Sumatra. Pernah diberitakan di tahun 2008 bahwa ditemukan satu perahu Kalimantan purba yang biasa dipergunakan di Kerajaan Nan Sarunai yang terkubur di Kota Rembang, Jawa Tengah yang diduga telah berusia sekitar 1000 tahun, yang menandakan memang telah ada komunikasi dagang antara Pulau Jawa dan kerajaan tersebut. Kerajaan Nan Sarunai seringpula disebut sebagai Kerajaan Kuripan atau Kahuripan.
Pada abad ke-11, terjadi kedatangan Suku Melayu Palembang dari eksodus petinggi Kerajaan Sriwijaya yang diserbu oleh Kerajaan Cola, India. Percampuran antara suku Melayu dan suku Dayak Manyaan ini lah yang diduga oleh para ahli kelak menurunkan cikal-bakal suku Banjar (urang Banjar) di kawasan ini. 

Seiring dengan berubahnya geomorfologi pesisir selatan Kalimantan dengan pertumbuhan Delta Barito, semakin jauh pula perjalanan yang harus ditempuh oleh para saudagar Dayak Manyaan untuk menuju laut. Kemunduran ekonomi Kerajaan Nan Sarunai ternyata dibarengi dengan kemunculan satu kerajaan besar di Jawa yang memiliki semangat politik ekspansif yang sangat tinggi, Majapahit. Satu ekspedisi militer yang dikirimkan raja Majapahit, Hayam Wuruk, di tahun 1355, membuat Kerajaan Nan Sarunai harus meredup setelah ada selama 1500 tahun. Peristiwa ini, dituangkan dalam syair-syair puisi ratapan (wadian) berbahasa Dayak Maanyan dan dikenal sebagai "Usak Jawa" (artinya Penyerangan oleh Kerajaan Jawa). 

Panglima Pasukan Hayam Wuruk, bernama Mpu Jatmika, kemudian membangun kerajaan baru, bernama Kerajaan Dipa, sebagai pengganti Kerajaan Nan Sarunai. Nama "Dipa" diambil dari bahasa Dayak Maanyan untuk kata "Dipah Ten" atau "Kerajaan di Seberang", sebagai tanda bahwa kerajaan baru ini menginduk kepada kerajaan utama (Majapahit) di Pulau Jawa. Meski datangnya melalui ekspedisi militer, peralihan dari Kerajaan Nan Sarunai menjadi Kerajaan Dipa berlangsung halus dan tanpa gejolak berarti. Dengan cerdik, mengamati mundurnya ekonomi Kerajaan Nan Sarunai akibat perubahan kondisi geografi Sungai Barito, Mpu Jatmika yang mengangkat dirinya sebagai penasihat Kerajaan Nan Sarunai mengusulkan kepada raja untuk memindahkan ibukota kerajaan ke pertemuan Sungai Bahan dan Sungai Barito, yaitu daerah Margasari, dan dikenal sebagai Candi Laras. Mpu Jatmika pun diangkat menjadi penguasa Candi Laras. Setelah mangkatnya raja terakhir Nan Sarunai, berakhir pula era Kerajaan Nan Sarunai, dan kemudian Mpu Jatmika diakui sebagai pendiri sekaligus penguasa pertama Kerajaan Dipa yang berpusat di Candi Laras, di tahun 1387. 

Meski demikian, menyadari statusnya dan mengikuti ajaran Hindu yang dianutnya, Mpu Jatmika tidak berkenan menyebut dirinya Raja. Mpu Jatmika pun kemudian mempersiapkan keturunan raja terakhir Nan Sarunai, seorang putri cantik bernama Junjung Buih, untuk menjadi penguasa Kerajaan Dipa. Atas arahan Hayam Wuruk, Putri Junjung Buih kemudian dinikahkan dengan seorang pangeran dari Majapahit, yaitu Pangeran Suryanata. Pernikahan politik ini pun menandai suksesnya ekspansi kerajaan Majapahit ke salah-satu kerajaan terbesar Kalimantan saat itu. Selama beberapa tahun dan beberapa keturunan kemudian, anak dan cucu pasangan Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih pun memerintah Kerajaan Dipa, dibantu oleh Patih Mpu Jatmika dan keturunannya yang bijaksana, yaitu Patih Lambung Mangkurat (nama sebenarnya adalah Lembu Mangkurat). 

Dalam masa-masa itu, karena seringkali terjadi banjir besar di aliran Sungai Barito, pusat pemerintahan pun dipindahkan oleh Mpu Jatmika dan Lambung Mangkurat ke arah hulu Sungai Bahan dan pertemuannya dengan Sungai Tabalong, yaitu daerah Candi Agung (saat ini terletak dekat Amuntai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara).

Akhir dari Kerajaan Dipa ditandai oleh suatu tragedi keluarga, dimana karena satu kesalahan oleh Patih Lambung Mangkurat, terjadi pernikahan antara Ratu Kalungsu, penguasa Dipa saat itu, dengan seorang hartawan dari Jawa yang ternyata adalah Raden Sekar Sungsang, anak kandung Ratu Kalungsu yang telah lama hilang. Atas kejadian memalukan di tahun 1448 tersebut, Ratu Kalungsu merasa malu dan mengundurkan diri dari tampuk kepemimpinan, memberikannya Raden Sekar Sungsang, yang kemudian bergelar Raja Sari Kaburangan. Peristiwa tersebut juga memukul batin Patih Lambung Mangkurat hingga membuatnya meninggal dunia. Setelah peristiwa kelabu pernikahan ibu dan anak ini, Raja Sari Kaburangan pun memindahkan pusat pemerintahan ke Muara Hulak, dan berakhir lah era Kerajaan Dipa.

Muara Hulak terletak di tengah aliran Sungai Bahan, antara Candi Laras dan Candi Agung. Tak berapa lama, Muara Hulak pun dikenal dengan nama baru, Negara Daha (lazim disingkat menjadi Negara), sebagai tempat dimana negara baru didirikan oleh Raja Sari Kaburungan. Sungai Bahan pun berganti nama menjadi Sungai Negara. Kerajaan baru ini pun diberinama Kerajaan Daha.

Pada pemerintahan pengganti Raja Sari Kaburungan, yaitu Raja Sukarama, di tahun 1511 terjadi kedatangan pengungsi Kerajaan Melaka yang ditaklukkan oleh Portugis. Para pengungsi Melaka ini mengikuti jejak leluhurnya 4 abad silam dari Sriwijaya yang eksodus ke daerah aliran Sungai Barito. Para pendatang Melayu tersebut banyak bermukim di Muara Kuin, bergabung dengan keturunan leluhurnya asal Sriwijaya. Oleh Suku Dayak Maanyan, perkampungan pendatang Melayu tersebut dinamakan "Banjar Oloh Masih" yang artinya perkampungan Orang Melayu pimpinan Patih Masih. Lama-lama, Banjar Oloh Masih disingkat menjadi Banjarmasih, dan kemudian Banjarmasin. 

Sementara itu, di Kerajaan Daha terjadi konflik perebutan tahta. Raja Sukarama ketika mangkat menunjuk cucu-keponakan kesayangannya yang bernama Raden Samudera menjadi pengganti. Hal ini membuat putera tertua Raja Sukarama, yaitu Pangeran Aria Mangkubumi, menjadi berang serta menyerang Raden Samudera dan pengikutnya. Raden Samudera pun menyingkir ke Banjarmasin, dan memperoleh simpati politik serta dukungan militer dari para pengungsi Melayu. Maka terjadilah peperangan antara Kerajaan Daha dan pengikut Raden Samudera. Untuk memperoleh kemenangan, Raden Samudera mencari aliansi politik kepada Kerajaan Demak, dimana Sultan Trenggono mengirimkan bantuan ekspedisi militer untuk memukul mundur pasukan Daha. Pada tahun 1526, Kerajaan Daha pun kalah dan runtuh, dan Raden Samudera mengangkat dirinya menjadi penguasa baru dengan gelar Sultan Suriansyah dan memeluk agama Islam. Sebagian prajurit Kerajaan Daha ditawan dan dibawa ke Demak, dimana mereka membentuk perkampungan orang-orang Negara di Desa Tadunan, Kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tengah. Era Kesultanan Banjar pun berdiri dengan pusat di Banjarmasin. Seiring dengan pesatnya perkembangan Banjarmasin di tepian Sungai Barito, maka daerah rawa di aliran Sungai Bahan pun mulai terlupakan dan tertinggal dalam lipatan sejarah...

Negara, sebuah kampung kecil di aliran Sungai Bahan, adalah kampung asal ibu kandungku. Sebuah tempat yang pernah menjadi hiruk-pikuk pusat sejarah Kalimantan bagian selatan dan Nusantara, yang bertempat di sebuah pusat cekungan geologi yang turut menyumbang kekayaan negeri ini, Cekungan Barito.

Repost


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
;