Rekonstruksi tektonik SE Sundaland JURASSIC - Kapur
Rekonstruksi tektonik baru dari selatan-timur dan Sundaland diusulkan. Daerah mencatat sejarah konvergensi lempeng dari Jurassic (180 Ma) ke awal Cretaceous (102 Ma) Meso-Tethys subduksi di Meratus, Barru-Bantimala dan Luk Ulo. Luk Ulo bisa dihubungkan ke Meratus-Bantimala subduksi hanya dalam periode selanjutnya. Subduksi berakhir pada saat pertengahan Cretaceous akibat tabrakan beberapa microcontinents Gondwanan ke selatan- dan Sundaland timur 112-90 Ma. Jiwo Hill (Bayat) yang selama ini sudah dianggap sebagai kelanjutan dari Luk Ulo adalah disjoined karena tidak ada bukti petrotectonic dari subduksi kumpulan. Jiwo ditafsirkan bagian frontal dari Gondwana mikrokontinen disebut SE Java mikrokontinen merapat proto-Jawa di 98 Ma. Ciletuh karena kurangnya data petrotectonic dan usia kencan tidak dapat dikonfirmasi terkait dengan Luk Ulo. Data yang tersedia menunjukkan bahwa Ciletuh subduksi lebih muda (Kapur Akhir Ceno-Tethys subduksi) dari Luk Ulo.
IMPLIKASI HIDROKARBON
Rekonstruksi tektonik baru dari selatan-timur dan Sundaland memberikan kerangka regional baru geologi minyak bumi margin SE Sundaland untuk tujuan Mesozoikum atasnya Gondawanan microcontinents bertabrakan SE Sundaland pada pertengahan untuk Akhir Kapur. Data seismik baru diperoleh di Jawa Timur busur, paling timur Laut Timur Jawa, dan Selat Makassar Selatan menunjukkan kehadiran dari Mesozoikum bersetubuh cakrawala -Tidak bermetamorfosis belum yang mungkin setara dengan cakrawala produktif di Barat dan NW Shelf Australia. Analisis biomarker baru-baru ini dari satu bidang di daerah Kangean menunjukkan Eosen oin bidang dicampur dengan minyak dari serpih laut Cretaceous. Hal ini menunjukkan adanya sistem petroleum aktif dalam cakrawala Mesozoikum sejauh belum dijelajahi.
0 komentar:
Posting Komentar